REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynudin membenarkan adanya kontrak politik antara Habib Rizieq Shihab dengan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Kontrak itu dilakukan untuk meraih dukungan ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) dalam Ijtima' Ulama II yang digelar pada hari ini.
"Sejauh yang saya tahu, karena kita bukan bagian dari kelompok ulama 212, bukan kontrak politik. Bisa juga semacam kontrak politik, artinya hal-hal yang harus dilakukan oleh presiden terpilih nanti," kata dia ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (16/9).
Meski begitu, ia belum mengetahui arah dukungan ulama akan diberikan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno atau tidak. Pasalnya, bakal calon wakil presiden (cawapres) yang dipilih Prabowo bukanlah rekomendasi hasil Itjima' Ulama II.
Menurut dia, saat itu Ijtima' Ulama II merekomendasikan nama Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai pendamping Prabowo. Namun, Prabowo justru memilih Sandiaga.
"Cuma kita kan gak tahu nih, Ijtima' Ulama ini apakah betul mendukung Pak Prabowo apa tidak kita gak tahu. Kita lihat saja," kata dia.
Suhud menjelaskan, selama ini PKS sendiri masih terus menjalin komunikasi dengan para ulama. Menurut dia, para ulama ingin pemerintah tak lagi melakukan diskriminasi pada umat Islam.
Karena itu, lanjut dia, diadakan kontrak politik agar presiden terpilih bisa komitmen. Pasalnya, para ulama menilai pemerintahan saat ini bertindak represif pada para ulama.
"Paling poin-poin itu yang menjadi permintaan para ulama itu sejauh yang saya tahu. Mereka menginginkan tidak ada persekusi terhadap ulama, soal kebebasan, hal-hal yang terkesan selama ini pemerintah kurang adil terhadap umat Islam. Seolah-olah kan dirasakan seperti itu," kata dia.
Sebelumnya, Karpitra Ampera mengungkapkan, ada kontrak politik yang diajukan Rizieq kepada Prabowo. Meski begitu, mantan pengacara Rizieq itu enggan mengatakan isi kontrak politik.
Menurut dia, Rizieq akan mendukung Prabowo-Sandiaga asalkan pasangan itu bersedia melakukan kontrak politik. Kontrak itu, kata dia, penting sebagai tanda kepercayaan dari Rizieq kepada Prabowo-Sandiaga.
"Habib (Rizieq) dukung Prabowo-Sandi tapi harus dengan kontrak politik," kata Kapitra saat konferensi pers, di Jakarta, Sabtu (15/9).