REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Aparat Kepolisian Resor (Polres) Mimika masih memburu sejumlah warga yang diduga terkait ratusan butir amunisi yang dibawa oleh RW (20) ketika hendak terbang ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua pada Senin pekan ini.
"Ada sejumlah nama (warga) yang belum tertangkap sesuai dengan pengakuan RW dan masih dikejar oleh jajaran di lapangan, apakah mereka ini bawa amunisi atau tidak, tapi mereka ini yang paling aktif dalam kelompoknya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Sabtu (15/9).
Menurut dia, ratusan amunisi yang dibawa oleh RW masih terus didalami dari mana asalnya, apakah itu dibeli dari oknum aparat atau bukan.
"Kami masih dalami dari mana saja amunisi yang dibawa oleh RW, tetapi dia mengaku dapat dari kelompoknya (KNPB), termasuk uang tunai sebanyak Rp110 juta" katanya.
Ketika ditanya berapa nilai dari ratusan amunisi tersebut dan dari mana uang tunai sebanyak itu, Kamal mengatakan bahwa berdasarkan pengakuan dari RW kepada penyidik bahwa uang yang diberikan kepada kelompoknya sebanyak Rp20 juta.
"Sekitar Rp20 juta yang diberikan oleh RW kepada kelompoknya (KNPB) jadi kemungkinan uangnya semula bisa sebanyak Rp130 juta atau lebih, kan mereka juga sempat menginap di hotel. Kalau dari mana uangnya kami masih dalami," katanya.
Berdasarkan pengakuan RW, akhirnya aparat gabungan Polri dan TNI melakukan penggeledahan dan menangkap delapan warga berserta ratusan amunisi berbagai jenis, satu pucuk senjata api rakitan dan sejumlah dokumen di sebuah rumah yang terletak di Jalan Freeport, Kompleks Bendungan, Kabupaten Mimika, Papua pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WIT.
Pada saat melakukan penggeledahan itu, barang bukti yang ditemukan di antaranya amunisi kaliber 5,56 sebanyak 104 butir, amunisi revolver sebanyak 11 butir, amunisi 7,62 sebanyak 1 butir, bom molotov atau rakitan sebanyak 7 botol, dan selembar bintang kejora.
"Ada juga sejumlah dokumen, handphone, hardisc, parang, busur berserta anak panah, kapak dan tombak. Sementara inisial kedepalan warga yang diduga merupakan aktivis KNPB adalah TG, HW, HE, PN, EH, NA, JK, dan YW," kata Kamal.