Sabtu 15 Sep 2018 05:55 WIB

Lombok KLB Malaria, TGB: Langkah Preventif Terus Dilakukan

Fogging dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah jatuhnya korban.

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Andi Nur Aminah
TGB M Zainul Majdi
Foto: Republika/Iman Firmansyah
TGB M Zainul Majdi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap kasus malaria untuk tingkat kecamatan di Kecamatan Gunungsari. Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengatakan pemerintah terus melakukan langkah preventif untuk mencegah jatuhnya korban dengan melakukan pengasapan (fogging). "Ya kita preventifnya dengan fogging, lalu dengan memeriksa tempat pengungsian, ada genangan air kita bersihkan," kata TGB di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Jumat (14/9) malam.

Sampai saat ini TGB mengaku belum mendengar adanya korban meninggal akibat malaria tersebut. Meskipun saat ini sudah ada 128 orang yang terjangkit malaria. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Kementerian Kesehatan terus melakukan penanganan intensif agar penderita penyakit malaria tersebut bisa disembuhkan di stadium awal.

Selain itu TGB menambahkan, jumlah korban relatif meningkat dibanding tahun sebelumnya. Salah satu faktornya yaitu adanya peristiwa gempa yang kerap melanda Lombok belakangan ini. "Jadi memang pascagempa ini kan kondisi kesehatan itu rentan untuk ada wabah, ada penyakit menular pascagempa, faktornya signifikan memang. Jadi itu bagian dari ekses gempa," jelasnya.

Untuk diketahui berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Lombok Barat, hingga Kamis (13/9) tercatat malaria sudah menjangkiti sekitar 128 orang. Termasuk di antaranya ibu hamil, bayi, dan balita yang tersebar di 28 dusun, 10 desa, dan empat kecamatan di Lombok Barat, meliputi Kecamatan Gunungsari, Batulayar, Lingsar, dan Narmada. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement