Jumat 14 Sep 2018 16:30 WIB

Bus Kecelakaan di Tol Pejagan, Tiga Tewas

Bus oleng dan jatuh ke jalan setelah menabrak truk dan besi pengaman jalan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Kecelakaan lalulintas (ilustrasi)
Foto: Antara
Kecelakaan lalulintas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Bus Siliwangi Antar Nusa mengalami kecelakaan di KM 223-800 Tol Kanci-Pejagan, Desa Ciledug Kulon, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jumat (14/9) sekitar pukul 03.20 WIB. Kejadian tersebut menyebabkan tiga orang tewas dan 25 orang lainnya terluka.

Adapun korban tewas bernama Mustari (47 tahun), warga Kabupaten Kediri, dan Saini (80), warga Kabupaten Ngawi, yang dibawa ke RSUD Waled. Selain itu, adapula seorang wanita yang belum diketahui identitasnya di RS Mitra Plumbon.

Sementara itu, 25 korban yang terluka, sebagian dirawat di RSUD Waled dan sisanya dirawat di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon. Di antara korban luka yang dirawat di RSUD Waled, terdapat pengemudi bus, Novio Zilfahmi, dan kernet bus, Darwis.

Kanit Laka Satlantas Polres Cirebon, IPTU Endang K, menjelaskan kecelakaan itu bermula saat bus bernopol BM 7724 TV itu melintas dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta. Saat di KM 223-800, bus bermaksud mendahului kendaraan lain dari sebelah kiri.

Namun, sopir bus tidak mengetahui ada truk di depannya hingga akhirnya menabrak bagian belakang truk tersebut. Akibat menabrak truk, bus oleng ke kiri dan menabrak besi pengaman jalan (guadrill), sebelum kemudian jatuh ke jalan. Sedangkan truk yang ditabraknya langsung melarikan diri.

Kecelakaan itu diduga akibat sopir bus kurang hati-hati dan antisipasi saat berkendara. Saat menyalip, kecepatan bus diduga di atas 80 km per jam. Sedangkan kondisi bus dalam keadaan baik dan layak jalan.

"Menurut keterangan pengemudi dan saksi-saksi, pengemudi alami kelelahan dan mengantuk," kata Endang.

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Waled Moh Toyib menjelaskan ada 22 korban yang dilarikan ke RSUD Waled. Dari 22 korban itu, dua orang di antaranya meninggal dunia. Untuk korban luka, rata-rata mengalami luka ringan. Namun adapula anak-anak yang mengalami patah tulang dan pendarahan dalam.

"Semuanya kami tangani," ujar Toyib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement