Jumat 14 Sep 2018 14:44 WIB

Sandiaga Ungkap Satu Kisah Kedekatannya dengan Erick Thohir

Sandiaga adalah sahabat Erick yang menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Sandiaga Salahuddin Uno dan Erick Thohir
Foto: Republika/Sri Handayani
Sandiaga Salahuddin Uno dan Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Salahuddin Uno mengaku memiliki kedekatannya khusus dengan pengusaha yang kini menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin, Erick Thohir. Ditemui di sela-sela berolahraga di Bulungan, Sandiaga menceritakan momen ketika dirinya ditunjuk menjadi cawapres mendampingi bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

"Dia nyamperin saya, 'kayaknya lo', saya bilang 'nggak ah masih bisa berubah'. Erick Thohir bilang 'kayaknya lo gua yakin', 'masih bisa berubah, politik ini Rick'," kata Sandiaga menirukan percakapannya dengan Erick Thohir, Jumat (14/9).

Suatu hari, pada saat keduanya tengah bersama-sama meninjau persiapan Wisma Atlet, Sandi melihat raut muka Erick penuh dengan kesedihan. Sebagai sahabat baik, Sandiaga mencoba untuk menenangkan Erick.

"Tenang Rick, masih bisa berubah," kata Sandiaga ketika itu.

Kemudian, Sandiaga menuturkan bahwa dirinya mendapat telepon untuk ke kediaman Prabowo di Kertanegara. Tidak lama setelah itu dirinya dideklarasi untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2019.

Keesokan harinya, Sandiaga kembali ke Balai Kota untuk membahas agenda Asian Games. Sandiaga tidak menduga bahwa rapat tersebut adalah rapat terakhir dirinya di Balai Kota.

"Pak Erick nangis, asli nangis di sebelah saya dia. Saya juga nangis gitu karena kita nggak menyangka ini terjadi dan dia nggak bilang sepatah kata pun tapi matanya berkaca-kaca, dia bilang selamat," tutur Sandiaga.

Kendati demikian keduanya masih menjaga hubungan baik. Bahkan, ia menegaskan bahwa persahabatan dirinya dengan pemilik Mahaka Group adalah abadi.

"Tukang pijit kita saja sama, tukang pijit gitu loh kita saking dekatnya," selorohnya.

Terlebih saat keduanya menyiapkan Asian Games. Setiap hari dirinya selalu berhubungan melalui telepon. Kedekatan yang terjalin itulah yang membuat Sandiaga yakin bahwa dirinya dengan Erick Thohir tidak mungkin bisa diadu.

"Saya dan Pak Erick akan meninggalkan legacy bahwa politik itu tidak harus bermusuhan, politik itu ya persahabatan tetap abadi. Kita punya tugas masing masing dan kita akan jalankan tugas kita sebaik baiknnya. Dan jangan berpikir setelah ini kita akan hubungannya jelek, tidak," tegasnya.

Erick Thohir, menegaskan, akan dirinya menghindari kata-kata 'pertarungan' pada Pilpres 2019. Kata 'pertarungan' dinilai identik dengan kekerasan.

"Kata 'pertarungan' itu lebih identik dengan kekerasan yang menyebabkan petarungnya luka-luka. Pemilihan presiden bukanlah suatu pertarungan, tapi proses demokrasi untuk memilih pemimpin nasional," kata Erick di kantor TKN capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf di Jakarta, Rabu (12/9).

Menurut Erick, kata pertarungan akan mengakibatkan ada pihak yang terluka. Biasanya yang terluka itu rakyat.

"Itu yang kita tidak mau. Pemilu presiden itu bukan pertarungan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement