Kamis 13 Sep 2018 19:42 WIB

Kemungkinan Gabung ke Jokowi, Pengamat: PBB Realistis

Pengamat menilai bergabung dalam koalisi Jokowi adalah pilihan realistis bagi PBB.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Bayu Hermawan
Peneliti Senior PARA Syndicate Toto Sugiarto saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Politik Sebagai Cita-cita: Pilkada dan Demokrasi Tersandera di kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (12/8).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peneliti Senior PARA Syndicate Toto Sugiarto saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Politik Sebagai Cita-cita: Pilkada dan Demokrasi Tersandera di kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memberikan sinyal akan merapat ke koalisi pengusung pasangan capres dan cawapres Jokowi dan Ma'ruf Amin. Direktur Eksekutif Riset Indonesia Toto Sugiarto menilai, PBB menunjukan sikap realistis menghadapi pemilu 2019.

"Saya kira ini bagian dari rencana perhitungan PBB bahwa kalau merapat ke Prabowo-Sandi akan kurang baik secara politik," kata Toto saat dihubungi, Kamis (13/9).

Toto menilai, perhitungan itu berdasarkan tingginya potensi untuk tidak lolos di parlemen dengan ambang batas minimal empat persen. Bergabung dengan kubu pejawat setidaknya sejauh ini yang paling memungkinkan untuk bisa masuk di parlemen. Sebab, citra Presiden Joko Widodo sedang baik di mata masyarakat karena dinilai cukup berhasil.

Hanya saja, Toto mengatakan, belum tentu Koalisi Indonesia Kerja berikut Joko Widodo dan Ma’ruf Amin menerima begitu saja kehadiran PBB. Masuknya partai baru ke tubuh koalisi akan mengubah komposisi koalisi. Disatu sisi, bisa jadi ada resistensi dari partai koalisi.

"Jokowi juga belum tentu terima. Sebab dari sisi citra publik, PBB belum tentu baik dan belum tentu berdampak positif," ujarnya.

Agenda Pilpres dan Pileg yang serentak dilaksanakan membuat persaingan antar kedua kubu menjadi sangat ketat. Masing-masing koalisi, kata Toto, sudah pasti akan banyak menimbang perhitungan politik dari sisi efek elektoral.

Baca juga: PBB Berpeluang Gabung Koalisi, Yusril Akui akan Temui Jokowi

Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra mengakui dalam waktu dekat partai yang memiliki afiliasi kuat terhadap umat Islam ini akan menjadi bagian dari posko Cemara, rumah pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Dalam waktu dekat ini saya sudah direncanakan akan bertemu dengan Pak Jokowi. Paling di bulan September ini. Jadi sudah ada yang mengatur," kata Yusril.

Pilihan Yusril akan bertemu Jokowi ini merupakan upaya komunikasi politik setelah sebelumnya ia berkomunikasi dengan kubu Prabowo-Sandi pada 30 Agustus lalu. Dalam pertemuan tersebut, bakal calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno dan Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono bertemu dengan Yusril beserta jajaran pimpinan DPP PBB.

Diakui Yusril pertemuan tersebut belum memenuhi harapan PBB. Terutama soal strategi bersama agar PBB kembali meraih kursi di Senayan, dengan lolos ambang batas parlemen 4 persen. Ia menyebut Sandi tidak berani memastikan bisa mensinergiskan strategi agar 2019 PBB kembali ke Senayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement