REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bakal calon wakil presiden (cawapres) RI, Sandiaga Uno, akan mengupayakan untuk bertemu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Sandiaga ingin menjelaskan pernyataannya terkait kepala daerah yang tidak boleh terlibat dalam dukungan terkait Pilpres 2019.
"Saya sih sebetulnya kepengin ketemu, tapi beliau masih sibuk baru bertugas," ujar Sandiaga saat melakukan kunjungan persahabatan di Kabupaten Bandung Barat, Kamis (13/9).
Sandiaga mengatakan, pernyataan kepala daerah tidak boleh ikut dalam pusaran Pilpres 2019 bukan ditujukan bagi seluruh kepala daerah, melainkan hanya bagi yang masuk dalam koalisi Prabowo-Sandiaga Uno.
Dia pun meminta maaf apabila pernyataannya telah menyinggung Ridwan Kamil. Sandiaga pun akan mengupayakan untuk bisa bertemu Ridwan Kamil dalam waktu dekat.
"Nanti saya minta waktu sama beliau," kata dia.
Ia pun bercerita bahwa antara dirinya dan Ridwan Kamil tidak memiliki masalah apa pun, bahkan bersahabat sejak lama. Sandiaga berharap polemik ini segera tuntas. Apabila dibesar-besarkan, khawatir membuat suasana tidak kondusif.
"Dia sering ngusulin saya pakai kopiah, 'bro pakai kopiah, nambah kegantengannya 30 persen,'" ujar dia.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil sebelumnya meminta Sandiaga Uno berkaca pada diri. Saran Ridwan itu terkait pernyataan Sandiaga yang menyebut kepala daerah agar fokus pada pembangunan daerah daripada terlibat dalam Pilpres 2019.
"Pak Sandiaga Uno yang terhormat, sebelum memberikan pernyataan tersebut, berkaca pada pengalaman pribadi," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Rabu (12/9).
Pria yang akrab disapa Kang Emil mencontohkan sikap Sandiaga Uno yang juga pernah menjadi juru kampanye di Pemilihan Kepala Daerah 2018. Padahal, saat itu Sandiaga Uno masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.
"Pada 2018, Pak Sandiaga Uno pernah datang ke Jawa tengah menjadi jurkam untuk Sudirman Said, lalu datang ke wilayah Priangan menjadi jurkam untuk pasangan Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu). Beliau waktu itu sebagai wakil gubernur, dalam posisi publik," ujar dia.