Kamis 13 Sep 2018 14:09 WIB

PAN tak Khawatirkan Hasil Survei LSI

Survei LSI menunjukkan hasil PAN tak lolos ambang batas parlemen pada Pemilu 2019.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Para pejabat dan kader Partai Amanat Nasional (PAN) memainkan angklung simbol kekompakan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional III PAN, di Kota Bandung, Senin (21/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para pejabat dan kader Partai Amanat Nasional (PAN) memainkan angklung simbol kekompakan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional III PAN, di Kota Bandung, Senin (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) tak khawatir hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan partai itu terancam tak lolos ambang batas parlemen dalam Pemilu 2019. Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PAN, Viva Yoga Mauladi, PAN selalu berhasil lolos ambang batas parlemen dalam pemilu.

Setiap survei, kata Viva, selalu menempatkan PAN tak lolos ambang batas parlemen dalam pemilu legislatif. Karenanya, ia juga tak kaget jika dengan hasil survei LSI Denny JA terbaru yang menyebut PAN hanya memperoleh 1,4 persen.

"Sejak tahun 2004 dalam setiap Survei, PAN selalu diposisikan elektabilitasnya rendah, tidak kaget, dan selalu dikatakan bahwa PAN tidak akan lolos parliamantery threshold, tapi buktinya PAN lolos parliamentary threshold," ujar Viva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9).

Bahkan, menurut Viva, dalam Pemilu PAN selalu mendapat suara lebih banyak di atas ambang batas pemilu parlemen. Karena itu, berapa pun hasil survei tidak menjadi kekhawatiran PAN dalam menatap Pemilu 2019.

"Kami selalu mendapat suara siginifikan dan bukan lagi sebatas ambang batas parliamantery threshold, masih ada waktu sekitar delapan bulan lagi, dinamika masyarakat itu berubah dan yang tidak bisa dilakukan lembaga survei itu adalah bagaimana memetakan gerakan perkembangan partai caleg pada menjelang hari H," kata Viva.

Baca juga:

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, 11 partai belum meraih elektabilitas aman menjelang Pemilu 2019. Peneliti LSI, Adjie Alfaraby menyebutkan, lima partai masih berjuang melewati parliamentary threshold atau ambang batas parlemen.

Lima partai itu di antaranya Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Berdasarka survei LSI, lima partai itu meraih elektabilitas di bawah empat persen.

Di luar lima partai itu, lanjut Adjie, ada enam partai yang elektabilitasnya di bawah 1 persen. Partai-partai itu adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0,6 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,2 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,2 persen, Partai Berkarya 0,1 persen, Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) 0,1 persen, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,1 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement