Kamis 13 Sep 2018 11:00 WIB

Tentukan Arah Koalisi, PBB Undang Seluruh DPW dan DPC

Yusril akan menjelaskan kepada pengurus soal langkah yang akan ditempuh PBB.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ketua  Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza memberikan sambutan saat acara Pengundian Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 di kantor KPU, Jakarta, Ahad (18/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza memberikan sambutan saat acara Pengundian Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 di kantor KPU, Jakarta, Ahad (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menuturkan, tidak akan menggelar musyawarah kerja nasional (mukernas) untuk menentukan arah koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB akan mengundang pengurus DPW sampai DPC untuk membahas arah koalisi.

"Enggak (menggelar mukernas). Tapi, akan undang seluruh dewan pimpinan wilayah dan cabang untuk membicarakan masalah ini. Waktunya belum dipastikan kapan," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (13/9).

Yusril menjelaskan, pengurus internal PBB adalah orang-orang yang sudah memahami betul politik sehingga bisa membedakan mana strategi dan taktik politik serta tahu apa yang harus dilakukan. Ini berbeda dengan orang-orang di akar rumput yang menurutnya kurang mengerti terhadap kondisi politik sekarang.

"Orang-orang yang di bawah ini kan enggak paham hal-hal yang seperti ini. Jadi, kami memang akan membahas masalah ini dan kita akan jelaskan, dan meminta masukan kepada semua sekaligus memberikan penjelasan apa langkah yang akan ditempuh," kata dia.

Hingga kini, PBB belum menentukan arah koalisi terkait Pilpres 2019. Partai berlambang bulan sabit dan bintang ini sempat melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra yang diwakili oleh Sandiaga Uno dan Ferry Juliantono.

Pertemuan itu tidak hanya dihadiri oleh jajaran DPP PBB, tetapi juga majelis syura dan mahkamah partai. Dalam pertemuan, Yusril menjelaskan berbagai langkah jika bergabung dengan Prabowo-Sandiaga. Bahkan, ada masukan juga dari Majelis Syura PBB MS Kaban. 

Pertemuan itu juga membahas kerja sama dalam pemilihan legislatif (pileg) dan mekanisme saling mendukung agar PBB bisa lolos ambang batas parlemen sebesar empat persen. Selain itu, mereka juga membahas pemetaan daerah pemilihan (dapil) agar saling menguatkan sesama anggota koalisi.

Namun, pihak Prabowo-Sandiaga belum merespons atau memberikan jawaban atas apa yang disampaikan PBB. Di sisi lain, PBB juga berencana bertemu dengan kubu Jokowi, tapi hingga kini belum diatur kapan pertemuan tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement