REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menargetkan kereta cepat Light Rail Transit (LRT) akan beroperasi pada awal 2019. Saat ini, dia menekankan pihaknya masih akan lebih memastikan proses konstruksi jalannya kereta. “Rencana peresmiannya kalau semua sudah beres, targetnya adalah awal 2019 bisa dioperasikan,” ungkap Anies usai menjajal kereta Uji Coba Terbatas LRT di Stasiun Velodrom, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (12/9).
Dia juga menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum menentukan terkait harga tiket yang dipatok untuk perjalanan masyarakat menggunakan kereta LRT. Dia menekankan, pihaknya masih memperhatikan terkait keselamatan bagi para pengguna kereta ini nantinya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau kereta Light Rail Transit (LRT) saat uji coba LRT Jakarta di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Rabu (12/9).
“Nanti, sekarang lebih memastikan proses konstruksinya tuntas. Dan faktor safety yang paling utama. Kita ingin memastikan bahwa semua pengguna LRT bisa digunakan tanpa harus mendapatkan risiko apapun. Begitu juga dengan lingkungan sekitarnya,” jelas Anies.
Pengoperasian LRT, Anies menegaskan, harus memiliki status risiko 0. Oleh sebab itu, dia sangat berhati-hati dengan meminta pengelola untuk mempersiapkan mitigasi potensi risiko. “Dan diisiapkan langkah-langkah konkritnya, termasuk tadi, ketika melihat ada jeda antara gerbong dengan peron,” ujar Anies.
Dia berpendapat celah antara peron dan pintu kereta terlalu lebar sehingga berpotensi kecelakaan. Selain itu, Anies mengatakan, dia menginginkan standar pelayanan baik kendaraan Mass Rapid Transit (MRT) dan LRT adalah sama.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau ruang masinis kereta Light Rail Transit (LRT) saat uji coba LRT Jakarta di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Rabu (12/9).
Anies pun menginginkan adanya kedua alat transportasi itu memberikan makna lebih bagi warga. “Alat transportasi lebih dari sekadar memindahkan badan penduduk. Tapi juga alat interaksi antarwarga,” tuturnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi jajarannya meninjau Uji Coba Terbatas LRT yang berkecepatan maksimal 40 km/jam. Mereka menjajal kereta cepat itu dengan durasi 12 menit dari Stasiun Velodrome menuju ke Stasiun Kelapa Gading, dan berhenti sejenak selama lima menit di Stasiun Kelapa Gading.