Rabu 12 Sep 2018 17:29 WIB

Kebakaran Hutan di Yogyakarta Cepat Diantisipasi

Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY sudah menempatkan petugas di lapangan.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Kebakaran hutan
Foto: blogspot
Kebakaran hutan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, R Sutarto, mengatakan kebakaran hutan sedang marak di berbagai tempat. Namun di wilayah Yogyakarta sejauh ini kejadian kebakaran masih dalam skala kecil dan segera dilakukan antisipasi.

‘’Alhamdulillah, di Yogyakarta kebakaran hutan yang terjadi hanya titik-titik kecil dan cepat diantisipasi oleh teman–teman di lapangan,’’ kata Sutarto, pada wartawan, di Kepatihan.

Ia mencatat, kebakaran yang pernah terjadi akhir-akhir ini antara lain di Kulonprogo di tanah milik rakyat. Sementara kebakaran di Karangmojo luasnya sekitar 0,4 hektare dan di Panggang kurang dari itu. Penyebabnya kebetulan ada orang 'gila' yang membakar sampah.

‘’Kalau kebakaran di Kulonprogo penyebabnya saya kurang tahu persis, yangjelas kebakaran akibat alam tidak ada  dan pasti ada unsur manusia,’’ ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, jelas dia, pihak Bagian Pengelolaan Hutan di Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY  sudah  menempatkan petugas di lapangan. Ada mandor, mantri, hingga polisi kehutanan yang siap selalu untuk memadamkan api yang sewaktu-waktu terjadi.

Menurutnya, kebakaran hutan itu yang jelas bukan akibat alam, melainkan ada unsur manusia. Ia mengakui di kawasan hutan di DIY belum memiliki peralatan yang cukup memadai untuk memadamkan kebakaran hutan. Karena kebetulan Yogyakarta tidak menjadi sasaran target nasional pengendalian hutan alam.

‘’Selama ini apabila ada kebakaran di hutan hanya dilakukan secara mandiri oleh petugas bersama-sama masyarakat dengan alat tradisional. Dan sementara itu sudah cukup. Kebetulan hutan di DIY juga bisa dijangkau oleh kendaraan dengan mudah,’’ katanya.

Kecuali, ia menambahkan, apabila kejadian kebakaran di lereng pegunungan seperti halnya yang terjadi di Kulonprogo pada dua pekan lalu. Tetapi oleh petugas pemadam kebakaran segera diberi sekat supaya api tidak meluas.

Lebih lanjut Sutarto berpesan kepada masyarakat jangan membuat api di kawasan hutan. ‘’Kadang untuk mengolah tanah perlu api. Walaupun daun tetapi potensinya sangat mudah terjadi kebakaran,’’ jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement