Rabu 12 Sep 2018 17:08 WIB

Sandi Ingin Tingkatkan Ekonomi Berbasis Pariwisata

Sandiaga mengatakan ingin menghadirkan pertumbuhan ekonomi.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno mengunjungi Kota Malang, Rabu (12/9)
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno mengunjungi Kota Malang, Rabu (12/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden, Sandiaga Uno, mengungkapkan ingin meningkatkan ekonomi berbasis pariwisata. Pernyataan tersebut dilontarkan ketika Sandiaga melakukan kunjungan ke masyarakat Kampung Budaya Polowijen, Blimbing, Kota Malang, Rabu (12/9). 

Sandiaga mengatakan Prabowo dan dirinya ingin menghadirkan pertumbuhan ekonomi. Ia pun menjadikan Kampung Budaya Polowijen, yang memiliki warisan budaya khas yaitu pembuatan dan melukis topeng kayu, sebagai contoh. 

Ia mengatakan inisiatif warga di Polowijen dengan membentuk kampung budaya atau industri pariwisata. “Kami berharap sektor pariwisata yang khas dan unik dari setiap wilayah di Indonesia bisa dimaksimalkan untuk pembangunan ekonomi,” ujar Sandi dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Rabu (12/9).

Selain mewarisi kebudayaan menarik khas Kota Malang, Sandi menilai, Kampung Budaya Polowijen mampu menyajikan unsur pengetahuan dan sejarah. Apalagi, Kampung Polowijen memang tak bisa dilepaskan dari nama besar Ken Dedes. 

Ken Dedes yang merupakan 'ibu' yang melahirkan keturunan raja-raja besar di tanah Jawa ini dilahirkan di Kampung Polowijen. Jadi, ia mengatakan, selain ada unsur pariwisata melalui seni dan budaya, kampung memiliki unsur ilmu pengetahuan dan sisi historis dari peradaban bangsa Indonesia. 

“Ini bisa menjadi daya tarik sendiri buat wisatawan apalagi untuk mereka yang berasal dari mancanegara,” kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta.

Ketika memasuki wilayah kampung tersebut, Sandi langsung disambut oleh rombongan adat dengan aksesoris khas kebudayaan Jawa. Ia pun turut menari dengan adat istiadat khas wilayah setempat dan larut dalam suasana bahagia bersama praktisi budaya, komunitas seni maupun pelaku industri jasa ekonomi kreatif lokal.

"Saya melihat 600 hingga 1000 siswa datang ke kampung budaya, kampung yang dikenal dengan kampung pembuatan topeng. Kampung ini bisa menyediakan dan menyerap ribuan lapangan kerja melalui pariwisata," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement