Rabu 12 Sep 2018 14:35 WIB

PT Taspen Lakukan Enrollment Sultan Hamengku Buwono X

Enrollment yakni perekaman data biometrik wajah, sidik jari dan suara peserta Taspen.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Gita Amanda
Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Foto: Neni Ridarineni.
Sri Sultan Hamengku Buwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Taspen (Persero) melakukan enrollment Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur DIY Paku KGPAA Alam X, di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (12/9).  Enrollment adalah perekaman data biometrik wajah, sidik jari, dan suara para peserta Taspen.

''Dengan adanya program enrollment ini nantinya para peserta Taspen atau penerima pensiun tidak perlu lagi mengantre di kantor bayar untuk melakukan pelaporan diri secara periodik atau dalam menerima uang pensiun,'' kata Kepala Kantor Cabang PT Taspen (Persero) Yogyakarta, I Gede Agus Adisucipto.

Melalui enrollment ini, jelasnya, pensiunan tidak perlu datang ke kantor untuk melakukan autentikasi. Mereka bisa melakukan autentikasi mandiri dan selanjutnya dapat mengambil uang melalui ATM (anjungan tunai mandiri).

Setelah dilakukan enrollment, nantinya para pensiunan akan mendapat smart card yang berfungsi sebagai kartu identitas pensiun (Karip), ATM, dan kartu diskon di beberapa outlet dan merchandise yang mempunyai perjanjian kerja sama dengan mitra bayar.

Menurut I Gede Agus, di wilayah DIY ada sekitar 88 ribu pensiunan dan 70 persen sudah melakukan enrollment. ''Bagi pensiunan yang sakit atau tidak dapat datang ke kantor PT Taspen karena kondisi yang uzur, nanti akan kami datangi,'' tuturnya.

Secara terpisah, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, Kepala Kantor PT Taspen (Persero) dan jajarannya bertemu dengannya untuk melakukan pendataan lewat online. Yang semula pakai kertas dan harus datang ke kantor PT Taspen untuk melakukan pelaporan secara periodik, sekarang tidak perlu datang lagi. 

"Tadi saya dilakukan perekaman data, antara lain, diambil fotonya, dilakukan sidik jari, dan lain-lain, sama seperti di imigrasi,'' ujar Sultan menjelaskan kepada wartawan di Kepatihan, Yogyakarta, sebelum pulang dari kantor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement