Rabu 12 Sep 2018 14:14 WIB

Pemprov Sumbar Segera Normalisasi Sungai Batang Lembang

Banjir bandang di Solok diperparah dengan pendangkalan dasar Sungai Batang Lembang.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Banjir bandang menerjang sejumlah jorong, setingkat dusun, di Kabupaten Solok, Sumatra Barat pada Kamis (6/9) malam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum, bencana alam ini berdampak pada 1.830 jiwa dari 143 kepala keluarga (KK) di Nagari Muaro Paneh dan 1.407 jiwa atau 279 KK di Nagari Kinari.
Foto: BPBD Kabupaten Solok
Banjir bandang menerjang sejumlah jorong, setingkat dusun, di Kabupaten Solok, Sumatra Barat pada Kamis (6/9) malam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum, bencana alam ini berdampak pada 1.830 jiwa dari 143 kepala keluarga (KK) di Nagari Muaro Paneh dan 1.407 jiwa atau 279 KK di Nagari Kinari.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat segera melakukan normalisasi Sungai Batang Lembang. Hal ini setelah banjir bandang yang menerjang dua nagari di Kabupaten Solok pada pekan lalu. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan, upaya normalisasi sungai dilakukan agar musibah banjir tak lagi terulang.

"Kami dari Pemprov dan Pemkab tidak mungkin diam. Tadi dipesankan Pak Wali (Wali Nagari Muaro Paneh) normalisasi, ini akan kita tindaklanjuti segera," ujar Irwan, Selasa (11/9).

Pemprov Sumbar juga akan segera menggelar rapat terkait rencana normalisasi dan pengerukan Sungai Batang Lembang bersama Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar, dan Pemerintah Kabupaten Solok.

Wali Nagari Muaro Paneh Ferry Effendi menceritakan, banjir bandang yang terjadi pekan lalu merupakan yang terparah sejak kejadian serupa pada 1982 silam. Ia mengisahkan saat banjir pekan lalu terjadi, aliran Batang Lembang tiba-tiba saja meluap dan membanjiri lahan pertanian dan permukiman warga.

Masyarakat setempat yang tak siap menghadapi banjir terpaksa meninggalkan barang-barang elektronik dan sebagian besar alat rumah tangga di dalam rumah. Ferry menduga, banjir diperparah oleh pendangkalan dasar Sungai Batang Lembang. "Kami sangat mengharapkan normalisasi ini bisa dilakukan," katanya.

Sementara itu, Asisten Koordinator Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten II) Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Aliber Mulyadi mewakili Bupati yang berhalangan hadir memaparkan bahwa banjir disebabkan luapan Batang Lembang dan Batang Halim, hingga melanda 4 dari 5 Nagari yang ada di Kecamatan Bukik Sundi.

Diuraikan Aliber, selain berdampak terhadap 1.830 warga Nagari Muaro Paneh dan 1.739 warga Nagari Kinari, banjir juga menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur yang tersebar di Nagari Parambahan, Nagari Kinari, dan Nagari Dilam.

Ia menyebutkan, di Nagari Parambahan banjir menyebabkan jalan di Jorong Balai longsor. Sedang di Nagari Kinari, banjir menyebabkan terban di tebing sungai sepanjang 750 m dan menumpuknya sedimen dalam aliran sungai sepanjang 2 kilometer. Banjir juga membuat terban tembok penahan saluran sepanjang 15 meter di Bandar Halim, dan jebolnya saluran irigasi sepanjang 75 meter di Bandar Lelo.

Sementara di Nagari Dilam, banjir menyebabkan jebolnya 4 unit bendungan dan 600 meter saluran irigasi.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, banjir bandang kali ini menewaskan 1 orang dan membuat 3 orang dirawat di Puskesmas Muaro Paneh. Sementara untuk kerugian materi, tercatat 142 unit rumah terdampak di Nagari Muaro Paneh dan 279 rumah lainnya juga terdampak di Nagari Kinari.

Sebanyak 3 unit sekolah dan 2 unit masjid juga terdampak banjir bandang. Tak hanya itu, banjir juga merusak 322 hektare sawah dan membuat 3 ton gabah hanyut. Sebanyak 6 unit mobil dan 20 unit motor juga dilaporkan terendam. N Sapto Andika Candra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement