Rabu 12 Sep 2018 00:26 WIB

BPBD: Puluhan Pendaki Lawu Belum Turun

Ada kawasan hutan yang terbakar di sekitar jalur pendakian.

Calon pendaki Gunung Lawu berada di gerbang jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, Selasa (11/9).
Foto: Antara/Siswowidodo
Calon pendaki Gunung Lawu berada di gerbang jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, Selasa (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra menyatakan lebih dari 50 orang pendaki belum turun dari puncak Gunung Lawu hingga Selasa (11/9) malam. Fery menyebutkan puluhan orang itu terdiri dari beberapa rombongan.

Pertama, ia menyebutkan, 48 orang pendaki teregistrasi dari Metesih, Karanganyar, Jawa Tengah. Selain itu, satu rombongan belum diketahui jumlahnya hingga Selasa malam.

Sedangkan para pendaki yang melakukan ritual, hingga pukul 19.00 yang belum turun, sebanyak 33 orang. "Mereka melakukan pendakian melalui Cemoro Sewu (Magetan)," kata Fery.

Mereka berasal dari Jawa Timur, yaitu tujuh orang dari Ngawi dan lima orang dari Sidoarjo. Para pendaki ritual dari Jawa Tengah, di antaranya 17 orang dari Rembang, tiga orang dari Boyolali, tiga orang Boyolali, lima dari Sidoarjo, dan satu orang Semarang.

Seperti diberitakan, pengelola wisata petualang Gunung Lawu menutup seluruh jalur pendakian menuju puncak Gunung Lawu. Alasannya adanya kawasan hutan yang terbakar di sekitar jalur pendakian melalui Candi Cetho Karangnyar, Jawa Tengah.

Guna menjaga keselamatan para pendaki, petugas mengimbau seluruh pendaki yang sudah ada di kawasan puncak maupun dalam perjalanan menuju puncak untuk turun lagi. Petugas gabungan melakukan penjagaan dan pemantauan di jalur pendakian, guna mengantisipasi agar jangan sampai ada pendaki yang melakukan pendakian selama jalur ditutup.

Tim gabungan antara lain dari Basarnas Pos SAR Trenggalek, Jawa Timur, BPBD Magetan, Polsek Plaosan, Koramil Plaosan. Selain itu juga Polhut, Tagana Magetan, relawan Paguyuban Giri Lawu (PGL), Anak Gunung Lawu (AGL) dan relawan Reco.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement