Selasa 11 Sep 2018 15:54 WIB

Kapitra Yakin KIK akan Menerima PBB

Kapitra mengatakan PBB ingin kemenangan di parlemen.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Kapitra Ampera
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kapitra Ampera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pengacara Rizieq Shihab yang kini menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PDIP, Kapitra Ampera, yakin Koalisi Indonesia Kerja (KIK) bakal menerima Partai Bulan Bintang (PBB). Kapitra mengaku telah mengomunikasikan keinginan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra agar PBB bergabung dengan KIK kepada Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) KIK Hasto Kristiyanto.

"Saya menyambut baik bang Yusril dan PBB ingin bergabung ke koalisi Jokowi. Saya sudah sampaikan ke mas Hasto, PBB ingin kemenangan di parlemen sebagai jaminan. Mas Hasto bilang kami akan welcome tangan terbuka lebar," ujarnya.," kata Kapitra kepada wartawan, Selasa (11/9). 

Bahkan, Kapitra mengungkapkan, Hasto berencana menghubungi Yusril pada sore ini untuk membahas kemungkinan untuk mempertemukan mantan menteri hukum dan hak azasi manusia tersebut dengan Jokowi dan partai koalisi. Soal keinginan PBB yang menawarkan strategi bersama memenangkan capres dan meloloskan partainya di Senayan, Kapitra yakin Jokowi akan menyetujui hal itu. 

Sebab, menurutnya, kelebihan dari sifat Jokowi sangat kompromistis terhadap kekuatan politik yang ada sekarang. "Pak Jokowi tumbuh dari kaum rakyat jelata, jadi sensitivitas dan empatinya lebih tinggi kepada orang lain. Jadi saya pikir Yusril dan PBB bukan hanya dapat tempat, tapi tawarannya akan diperhitungkan," sebutnya.

Baca Juga: 

Kapitra juga ingin jika akhirnya PBB masuk ke koalisi Joko Widodo-Ma’ruf Amin, partai-partai koalisi lain dan PBB tetap dalam posisi setara. Sebab, Kapitra menegaskan masuknya Yusril ke kubu Jokowi merupakan energi baru bagi partai koalisi. 

Menurut dia, Yusril dan PBB adalah aset yang sangat baik. Karena itu, KIK harus mempertimbangkan keinginan PBB untuk kembali masuk sehingga membantu mereka mendapatkan kursi di Senayan pada pemilihan legislatif 2019.  

Dengan masuknya Yusril dan PBB ini, menurut Kapitra, jembatan umat Islam di kubu Jokowi ini akan semakin sempurna. Setelah adanya Kiai Ma'ruf dan ia sebagai mantan penggerak kelompok 212, kemudian Yusril bersama PBB sebagai partai Islam yang memiliki sejarah pertalian kuat dengan Masyumi.

Kapitra melihat pilihan PBB bergabung ke Jokowi merupakan pilihan yang paling rasional. Ia mengaku sangat mengenal sosok Yusril yang memperjuangkan realitas politik. 

“Bisa jadi Yusril melihat ini adalah pilihan yang buruk dari yang terburuk. Atau, pilihan Yusril dan PBB ini bisa menjadi pilihan yang paling tepat,” kata Kapitra.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement