REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) mengumpulkan donasi untuk korban gempa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Donasi ini diserahkan secara langsung oleh Ketua DPD Hiswana Migas Eri Purnomohadi kepada tim Hiswana Migas Peduli Lombok di Kantor DPC Hiswana Migas NTB di Jalan Bung Hatta, Kota Mataram, NTB, Sabtu (8/9).
"Kegiatan peduli Lombok ini inisiasi dari kawan-kawan DPD Hiswana Migas seluruh Indonesia dan terkumpul dana senilai Rp 1,507 miliar. Mudah-mudahan ini bisa membantu saudara-saudara kita di Lombok," ujar Eri di Kantor DPC Hiswana Migas NTB, Mataram, NTB, Sabtu (8/9).
Eri menyampaikan, donasi bantuan akan disalurkan kepada operator SPBU dan SPBE yang terdampak gempa. Selain itu, bantuan ini juga akan menyasar pada pembangunan sarana ibadah di lokasi terdampak gempa.
"Ada peran dari masing-masing instansi, pemerintah juga sedang berupaya, nah kami dari selaku organiasi profesi lebih cenderung fokus pada hal-hal yang seperti tempat ibadah agar masyarakat bisa beribadah dengan nyaman," lanjutnya.
Tim Hiswana Migas peduli Lombok juga akan membentuk tim yang melalukan pemetaan dan pembangunan sarana ibadah di lokasi terdampak gempa, yang diserahkan sepenuhnya kepada DPC Hiswana Migas NTB yang lebih memahami tentang titik lokasi dan kebutuhan masyarakat terdampak.
Eri mengatakan, rekening donasi bantuan untuk Lombok sendiri masih terus dibuka agar mampu mengakomodir para anggota Hiswana Migas di seluruh Indonesia yang masih ingin menyalurkan bantuan. "Rekening donasi kita terus buka, secara resmi sampai ini Rp 1,507 miliar, kita tetap buka rekening kalau ada tambahan teman-teman yang tergerak membantu masih bisa," kata dia.
Ketua DPC Hiswana Migas NTB I Komang Mahendra Gandhi mengaku, bersyukur dan mengapresiasi kepedulian DPD dan DPC Hiswana Migas di seluruh Indonesia yang menaruh perhatian dalam membantu penderitaan masyarakat Lombok yang tertimpa bencana. Kata dia, tim dari DPC Hiswana Migas NTB akan segera melakukan pemetaan dalam menentukan lokasi pembangunan sarana ibadah di wilayah terdampak gempa di Lombok Utara dan Lombok Timur.
"Sarana ibadah kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan, bisa masjid, mushala untuk umat Islam atau pura bagi umat Hindu yang rusak karena gempa. Karena dana baru kita terina, nanti kita petakan titik-titik di mana yang akan kita bangun," ujar Gandhi.
Gandhi menyebutkan, model bangunan masjid dan mushala atau pura akan dilakukan dengan semipermanen. Namun, tim masih akan mendiskusikan model bangunan dan rencana pembangunan agar pembangunan sarana ibadah bisa efisien dan tepat sasaran.
"Ya intinya kita ingin masyarakat bisa beribadah dengan nyaman dan tenang, karena kan banyak masjid, mushala, pura juga sudah tak bisa dipakai karena rusak," katanya.