REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur, Maruli Hutagalung mengisahkan perjuangan menyelamatkan Gelora Pancasila sebagai aset negara agar bisa dikembalikan ke Pemkot Surabaya dari pihak swasta. Menurutnya, untuk mengambil alih aset negara senilai Rp183 miliar itu tidak mudah dan perlu kerja keras.
Namun, kata dia, selama memiliki keberanian, pengambilalihan aset negara dari pihak-pihak swasta pasti bisa dilakukan. Maruli pun berharap, peristiwa pengambilalihan Gelora Pancasila oleh Pemkot Surabaya dari pihak swasta, bisa menjadi inspirasi dalam upaya penyelamatan aset-aset negara lainnya, yang kini dikuasai pihak tertentu.
“Perjuangan menyelamatkan Gelora Pancasila ini penuh kerja keras. Intinya, kalau kita berani, kalau kita punya idealisme, pasti bisa selamatkan uang negara,” ujar Maruli di Surabaya, Jumat (7/9).
Maruli juga berharap, diselamatkannya Gelora Pancasila oleh Pemkot Surabaya bisa menjadi momentum untuk memacu prestasi olahraga di Jatim, khususnya di Surabaya. Apalagi, masyarakat Indonesia saat ini tengah dilanda demam Asian Games, dengan prestasi bangsa yang luar biasa membanggakan.
"Saya kira ini momentum yang tepat untuk menjadikan pengembalian Gelora Pancasila ke Pemkot Surabaya sebagai pemicu kemajuan olahraga di Jatim, khususnya di Surabaya," ujar Maruli.
Maruli mengisahkan, Gelora Pancasila selama puluhan tahun dikuasai oleh pihak swasta. Bahkan, berkali-kali Pemkot Surabaya berusaha merebut kembali, namun tak membuahkan hasil. Sebelum akhirnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melaporkan masalah itu ke Kejaksaan Tinggi Jatim.
Kejati Jatim yang ketika itu dipimpin Maruli pun langsung bergerak cepat. Proses penyelidikan digelar, hingga akhirnya pihak swasta secara suka rela menyerahkan kembali gedung olahraga bersejarah itu ke Pemkot Surabaya pada Juni 2018.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan akan mengembalikan fungsi awal Gelora Pancasila sebagai tempat umum olahraga level internasional. Bahkan, dirinya juga merenovasi gedung dengan menyesuaikan kondisi saat ini, namun tidak mengubah struktur aslinya. Sebab gedung ini merupakan cagar budaya.
Risma menjelaskan, secara spesifik pemanfaatan olahraga yang bisa digunakan pada gedung Gelora Pancasila antara lain voli, badminton, dan basket. Sementara, untuk pemanfaatannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
"Nanti, lapangan itu standarnya internasional dan seluruh peralatannya juga harus ada standarnya. Itu harus dijaga agar tidak rusak," kata Risma.