Jumat 07 Sep 2018 20:48 WIB

Ketum Ansor: Banser NU Hormati Ustaz Somad

Ketua Umum GP Ansor menegaskan Banser tidak pernah membubarkan pengajian UAS.

Rep: Muhyiddin/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas ketika mengunjungi Kantor Republika, Jakarta, Jumat (7/9).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas ketika mengunjungi Kantor Republika, Jakarta, Jumat (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan bahwa Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) sangat menghormati Ustaz Abdul Somad (UAS). Karena itu, Yaqut menegaskan Banser tidak pernah membubarkan pengajian UAS.

"Ansor Banser ini menghormati Ustaz Abdul Somad. Kita tahu beliau ini orang alim. Beliau ini setahu kami salah satu ahli fikih yang kami miliki. Dan secara ubudiyah, amaliyahnya itu tidak berbeda dengan amaliyah dan ubudiyah kami sebagai kader Nahdlatul Ulama," ujar pria yang akrab disapa Gus Yaqut saat bersilaturrahim ke Kantor Harian Republika, Warung Buncit, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (7/9).

Namun, menurutnya, ada masa-masa tertentu dari Ustaz Abdul Somad yang tidak bisa dilupakan oleh Ansor. Dia mencontohkan seperti halnya pada 2013 lalu, Ustaz Somad ditemukan pernah mendukung tegaknya khilafah.

"Kemudian, ada momentum-momentum lain yang beliau ini, Ustaz Abdul Somad ini menyudutkan NU. Ketika suatu ketika beliau katakan bahwa NU itu yang diikuti hanya tiga, satu Kiai Idrus Ramli, dua Kiai Lutfi Basori dan ketiga Buya Yahya," ucapnya.

Sementara, lanjut dia, di kalangan NU mainstrem, ketiga tokoh tersebut dikenal sebagai tokoh garis lurus yang selalu melawan apapun yang menjadi keputusan atau garis NU yang mainstrem.

Gus Yaqut mengaku tidak mengetahui apakah jejak rekam Abdul Somad yang disebutkan di atas itu hanya sekedar humor dalam dakwahnya atau memang serius disampaikan dari dalam hatinya. Namun, kata dia, yang jelas Ansor tidak pernah membubarkan pengajian UAS. 

"Tapi bagi kami ini persoalan, tetapi apakah kami melakukan tindak sendiri, dengan membubarkan pengajian UAS misalnya, kami tidak. Tidak pernah melakukan itu," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement