Jumat 07 Sep 2018 07:58 WIB

Kasak-kusuk Politik Merebut Hati Emak-Emak

Melibatkan emak-emak dalam pilpres bagus bagi pendidikan politik perempuan.

Bakal cawapres Sandiaga Uno meluncurkan Relawan Pride di Posko Sahabat Prabowo Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/9).
Foto:
Relawan Alpha Jokowi-Maruf Amin

Ketua Bidang Humas DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, jubir emak-emak di barisan pendukung menitikberatkan pada upaya perempuan sebagai subjek pembangunan. "Pembangunannya melibatkan mereka (perempuan), basis keluarga, dan ekonomi yang harus diperhatikan," kata Ledia, Kamis (6/9).

Pengamat politik dari Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun, menilai kalangan pemilih dari emak-emak memang potensial. "Sumber informasi politik yang didengar selain media sosial, media konvensional, itu adalah keluarga. Keluarga di sini terutama adalah ibu," kata dia, Kamis (6/9).

Rico mengatakan, apa yang didengar anak-anak dan suami dalam keluarga yang berasal dari ibunya tentu bisa memengaruhi segmen pemilih muda dan juga bapak-bapak. "Segmen emak-emak ini tidak bisa dipengaruhi oleh pencitraan. Segmen ini dipengaruhi murni oleh performa ekonomi," tutur dia.

Perempuan merupakan pemilih terbesar dalam pemilu nanti. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah perempuan yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 92.929.422 dari keseluruhan total DPT yang mencapai 185.732.093 di dalam negeri.

Sebanyak 1.065.300 perempuan yang berada di luar Indonesia juga masuk dalam DPT dari total keseluruhan 2.049.791 pemilih di luar negeri. Angka itu mengungguli jumlah pemilih laki-laki yang sebesar 984.491 orang.

Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai kubu Jokowi masih unggul dari Prabowo saat berebut suara emak-emak, tetapi dengan syarat pemerintahan mampu menahan gejolak harga. Bagaimanapun, kata dia, kelompok ibu rumah tangga lebih responsif dengan kenaikan harga, terutama kebutuhan pokok. 

"Itu yang perlu jadi catatan," ujar Rangkuti saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (6/9). 

Sementara itu, kubu Prabowo, kata dia, sangat memungkinkan mencuri potensi suara emak-emak oleh faktor Sandiaga Uno dengan popularitasnya di kalangan perempuan. 

(rizkyan adiyudha/bayu adji, ed: angga indrawan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement