REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Ribuan penonton memadati Benteng Vastenburg untuk menyaksikan pembukaan Solo International Performing Art (SIPA) 2018, Kamis (6/9) malam. SIPA 2018 yang berlangsung pada 6-8 September 2018 tersebut mengambil tema We Are The World We Are The Nation.
Pembukaan SIPA 2018 ditandai dengan pemukulan alat musik kenong oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, Ketua SIPA Irawati Kusimorasri, dan Wakil Wali (Wawali) Kota Solo Achmad Purnomo.
Ketua SIPA Irawati Kusimorasri mengatakan, tema SIPA 2018 tersebut mengandug pesan nilai persatuan dan kebersamaan di Indonesia dan dunia. "Perbedaan dalam kebersamaan akan menjadi kekuatan yang indah," kata Ira.
Irawati menjelaskan, SIPA 2018 memiliki beberapa rangkaian kegiatan. Diawali oleh SIPA Goes to Cafe, SIPA Goes to Campus, SIPA Mart, dan ada SIPA for Student. SIPA 2018 ini juga akan dihadiri oleh delegasi-delegasi dari 10 negara termasuk Indonesia. Dia menyampaikan terima kasih kepada para pendukung SIPA, Kementerian Pariwisata, Bekraf, dan para sponsor.
"Panggung SIPA akan menggelorakan kebersamaan dalam perbedaan melalui panggung seni SIPA," ucapnya.
Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, mewakili Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, pengukuhan Kota Solo sebagai kota budaya dan seni pertunjukan sudah diakui dunia internaisonal. Kota Solo memang menyimpan sejarah bagi pilar peradaban Indonesia.
Terlebih dengan semakin seringnya penyelenggaraan event-event budaya yang tidak pernah meninggalkan jati diri Kota Solo. Tahun 2018 telah ditetapkan sebagai tahun visit wonderful Indonesia. Seluruh kalangan bekerja sama menyusun program bersama memenangkan Indonesia sebagai tujuan utama perjalanan dunia.
"Momentum dasawarsa SIPA akan menjadi pesan moral yang menggugah kesadaran apresiasi publik terhadap beragam karya seni budaya. Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa seni budaya mampu menyatukan masyarakat dari berbagai ragam perbedaan," kata Purnomo membacakan sambutan Wali Kota Solo.
Seorang penunjung, Rika Aulia (20), mengaku sudah tiga kali menyaksikan perhelatan SIPA sejak 2016. Menurutnya seni pertunjukan yang ditampilkan di SIPA sangat bagus dan kompak. "Setiap tahun kan beda-beda temanya, jadi saya penasaran, tema apa lagi yang akan disajikan," ucap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tersebut kepada Republika.