REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengaku siap mengakomodasi program tim perempuan lintas partai. Ini dilakukan agar program tersebut bisa mengambil hati dan mengambil pikiran ibu-ibu untuk memberikan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kalau memang efektif itu bisa masuk ke bagian dari program kampanye, kalau memang efektif bisa kita sampaikan karena perempuan pemilih terbesar," kata Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) KIK Aria Bima di posko pemenangan Jokowi-Ma'ruf, cemara di Jakarta Pusat, Kamis (6/9).
Relawan Suara Perempuan Jokowi-Ma'ruf (Super Jokowi) diinisiasi oleh Ketua DPP PKB Ida Fauziah. Aria menilai cerdas langkah yang dilakukan okeh wanita yang memegang posisi sebagai Koordinator Nasional super Jokowi ini.
Dia mengatakan, perempuan merupakan pemilih terbesar dalam pemilu nanti. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) jumlah perempuan yang masul dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 92.929.422 dari keseluruhan total DPT mencapai 185.732.093 di dalam negeri.
Sebanyak 1.065.300 perempuan yang berada di luar Indonesia juga masuk dalam DPT dari total keseluruhan 2.049.791 pemilih di luar negeri. Angka itu mengungguli jumlah pemilih laki-laki sebesar 984.491 pemilih.
Lebih jauh, Aria mengatakan, kaum emak-emak saat ini tengah digunakan kubu lawan untuk dengan menyerang harga pokok yang berdampak pada semakin tingginya pengeluaran emak-emak. Dia mengatakan, TKN sudah pasti akab menyikapi tim perempuan atau ibu-ibu tersebut.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB Ida Fauziah mengatakan, KIK mengajak perempuan untuk ambil bagian dari kontestasi politik dengan gembira dan tidak mudah terprofokasi. Dia mengatakan, KIK mengajak perempuann untuk lebih sigap dalam menyikapi keadaan politik, sosial bahkan budaya sambil mengajak perempuan menjadi bagian penting dari keluarga.
Dia mengatakan, super Jokowi nantinya akan di deklarasikan pada September atau Oktober. Dia melanjutkan, sejumlah program juha telah disiapkan untuk menggaet perempuan semisal bagaimana memberikan asupan kepada ibu-ibu itu nantinya membangun nasionalisme hingga memberikan pendidikan kepada anak-anak hungga bagaimana perempuan menjadi bagian penting dalam pembanguna ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika