REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Maraknya informasi hoaks yang beredar seputar gempa Lombok dan penanganan pemulihannya di sosial media, membuat Aksi Cepat Tanggap (ACT) tergerak untuk membuka akses informasi kepada masyarakat melalui program Information center atau pusat informasi gempa lombok.
Melalui Information Center yang berada di empat titik ini diharapkan bisa ikut serta memerangi hoaks yang beredar. Adapun lokasi information center tersebut diantaranya di Posko Induk ACT jalan Sriwijaya No 80 J Mataram, Bandara Internasional Lombok Praya, Pelabuhan Lembar, serta terakhir di lokasi Intergated Community Shelter (ICS), Desa Gondang, Lombok Utara.
"Information center ini sebagai sarana bagi segenap stakeholder yang ingin memperoleh informasi sejauh mana perkembangan sebaran bantuan Lombok yang dilakukan ACT, dan bagaimana menjangkaunya. Melalui tempat ini juga data keberadaan posko kita bisa diperoleh,” ujar Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/9).
Menurut dia, information center ini juga bisa menjadi lokasi pengaduan masyarakat korban gempa yang sampai saat ini masih belum tersentuh bantuan, sehingga diharapkan pemulihan kehidupan masyarakat bisa dilakukan secara menyeluruh.
"Bagi masyarakat termasuk media yang menemukan adanya daerah atau dusun yang belum menerima bantuan bisa disampaikan kepada kami untuk dilakukan assasment," ucapnya.
Sementara itu, General Manager Komunikasi ACT, Lukman Azis Kurniawan berharap para wartawan bisa memanfaatkan information center tersebut sebagai tempat tongkrongan para awak media. Karena, menurut dia, di tempat itu juga disiapkan jaringan internet yang kuat, serta akan disiapkan sejumlah fasilitas penunjang berupa laptop, televisi, rilis setiap hari, AC, konsumsi hingga ruang konferensi pers.
"Silakan teman-teman wartawan yang sudah selesai meliput dari lapangan bisa datang ke media center kami untuk sekedar menulis berita dan mencari informasi data seputar kegiatan recovery pascagempa," kata Lukman.