Kamis 06 Sep 2018 03:41 WIB

Petugas Evakuasi Paksa Mahasiswi Diduga Ingin Bunuh Diri

Mahasiswi sempat ditegur, tapi terus saja menelusuri rel.

Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNG AGUNG -- Petugas keamanan di Stasiun Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu mengevakuasi paksa seorang mahasiswi yang diduga berencana melakukan percobaan bunuh diri dengan menabrakkan tubuhnya ke kereta api.

Gerak-gerik mencurigakan wanita muda berinisial OS itu keburu ketahuan petugas keamanan stasiun. Mahasiswi IAIN Tulungagung itu dicurigai berniat bunuh diri dengan cara menabrakkan tubuhnya ke kereta karena terus berjalan sendirian di jalur kereta dengan kondisi linglung.

"Sempat ditegur petugas keamanan kami (stasiun) tapi yang bersangkutan diam saja. Tidak ada respons," kata Kepala Stasiun Sumbergempol Sefantoni.

Beruntung saat itu, sekitar pukul 11.45 WIB tidak ada kereta melintas. Petugas keamanan yang melihat gelagat tidak wajar pada diri wanita muda asal Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar itu kemudian segera berkoordinasi dan meminta bantuan aparat kepolisian dan TNI guna melakukan evakuasi paksa.

Namun proses evakuasi tidak mudah lantaran si wanita muda mencoba berontak.

Ia bersikukuh menyusuri rel ke arah timur meski di area terlarang.

"Karena ditanya tidak mau menjawab dan diajak untuk keluar dari jalur rel tidak direspon akhirnya kami evakuasi paksa lalu dibawa ke ruangan di Stasiun Sumbergempol untuk diinterogasi. Tapi tetap saja tidak mau menjawab, sepertinya sedang depresi," katanya.

Selang 45 menit pascaevakuasi satu rangkaian kereta api Rapih Dhoho melintas.

Saat itu kondisi OS mulai stabil. Setelah melakukan pemeriksaan, petugas menemukan KTP dan kartu Mahasiswa IAIN Tulungagung.

Untuk menghindari adanya kejadian yang tidak diinginkan, petugas kemudian mengantarkan mahasiswi tersebut ke rumah orang tuanya. "Belum diketahui pasti motifnya namun kelihatan mengalami depresi," ujarnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement