Selasa 04 Sep 2018 19:46 WIB

PPP Tegaskan Penolakan Ustaz Somad tak Terkait Pilpres

UAS pernah ceramah di depan Jusuf Kalla dan Wakapolri.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Hafil
Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua DPP PPP Ainur Rofiq meminta masyarakat melihat jeli soal isu penolakan dan intimidasi kepada Ustaz Abdul Somad (UAS) yang belakangan kembali terjadi. Menurut Ainur, mengaitkan penolakan dan intimidasi kepada UAS dengan kelompok pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, seperti yang digiring oleh akun anomim di media sosial adalah penyesatan.

"Sebetulnya tidak ada kaitannya antara pilpres dengan penolakan dan intimidasi tersebut," kata Ainur kepada wartawan, Selasa (4/9).

Padahal, menurut dia, UAS sendiri telah mengisi ceramah dan pengajian di pihak pemerintah, seperti yang ceramah di tempat Wakil Presiden Jusuf Kalla, bersama Wakapolri. Termasuk UAS juga telah diundang ceramah di depan lembaga negara, pimpinan MPR.

"Sekarang pertanyaanya di balik. Pak JK itu siapa, wapres. Tentu orang pemerintah. Wakapolri juga sama orang pemerintah juga. Artinya kalau orang mencoba mengait-ngaitkan penolakan UAS ini dilakukan kelompok pemerintah, tentu keliru," jelas Ainur.

Sebab, menurut dia, sudah terbukti pihak pemerintah tidak ada masalah dengan UAS. Karena itu ia mengingatkan kepada masyarakat melihat dan mendengar isu medsos sekarang, banyak fakta yang diputarbalikkan untuk kepentingan politik.

Ia berharap media mainstreamlah yang harusnya menjelaskan kepada publik kenapa UAS itu ditolak. Siapa sebenarnya pihak yang menolak, kenapa hal itu terjadi. Agar persepsi medsos tidak berkembang merugikan pemerintah.

Ainur yakin yang disampaikan UAS tentu bagus sehingga diundang oleh pemerintah dan disukai publik. Namun persepsi yang digiring dimedia sosial soal penolakan ini, menurutnya tidak sesuai fakta bahwa pemerintah telah menerima UAS.

Bagi PPP, ia menegaskan berdakwah adalah tuntunan yang baik. Dan PPP masih mengedepankan akhlak yang baik sesama umat Islam sehingga insya allah, kalau ada ketidakcocokan bisa dibicarakan bersama sesama muslim.

"Bila ada miss komunikasi atau salah persepsi PPP yakin, ada jembatan yang bisa dilakukan, langsung berkomunikasi dan musyawarah demi mengedepankan kepentingan bangsa yang lebih jauh," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement