Selasa 04 Sep 2018 17:23 WIB

Penanganan Bencana Difokuskan pada Empat Sektor

Total rumah rusak yang sudah diverifikasi sudah mencapai 30 ribu unit.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Mayjen TNI Madsuni di Posko Utama Bandara Selaparang, Mataram, NTB, Selasa (4/9).
Foto: M Nursyamsi
Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Mayjen TNI Madsuni di Posko Utama Bandara Selaparang, Mataram, NTB, Selasa (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) bencana Nusa Tenggara Barat (NTB) membentuk empat sektor dalam penanganan bencana gempa di NTB.

Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Mayjen TNI Madsuni mengatakan, empat sektor itu terdiri atas sektor Lombok Utara; sektor Lombok Timur; sektor Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Mataram; serta sektor Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Kogasgabpad, dia katakan, kini fokus pada fase transisi dari masa tanggap darurat menuju ke pemulihan hingga nanti masuk pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Madsuni menyampaikan, pembentukan empat sektor guna memudahkan pola kerja dan penanganan agar lebih terfokus.

"Upaya yang sedang dan akan terus dilakukan saat ini adalah pembersihan puing bangunan rumah dan juga verifikasi rumah rusak," ujarnya di Bandara Selaparang, Kota Mataram, NTB, Selasa (4/9).

Berdasarkan data yang dihimpun dari pemda dan Kementerian PUPR, total rumah rusak yang telah diverifikasi baru mencapai 30 ribu unit dari total 71 ribu rumah yang rusak akibat gempa di seluruh NTB. Ia menyampaikan, proses verifikasi akan terus dilakukan.

"Dari hasil ini, akan dapat bantuan Rp 50 juta untuk rumah rusak. Contohnya kemarin Pak Presiden sudah langsung memberikan bantuan, memang baru sekitar 5.000, tentunya akan bertahap," lanjutnya.

Madsuni mengatakan, Kogasgabpad yang membuka posko utama di Bandara Selaparang, Kota Mataram, NTB, rutin menggelar rapat koordinasi dan evaluasi bersama sejumlah pihak terkait, baik dari pemprov, pemkab, dan juga Kementerian PUPR.

"Tindak lanjut perintah Presiden itu langkah selanjutnya untuk bangun rumah, RISHA, yang tahan gempa, itu teknisnya nanti dari PUPR," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement