Selasa 04 Sep 2018 10:21 WIB

Persekusi Ustaz Somad, Untungkan Youtube Rugikan Demokrasi

Semakin dihalang-halangi untuk ceramah, UAS justru semakin populer

Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hariqo Wibawa Satria*

Jika Anda atau organisasi Anda merasa ada video ceramah Ustaz Abdul Somad Batubara (UAS) berbahaya untuk Pancasila dan NKRI, saya usul agar Anda meminta Google dan Youtube menghapus video itu. Ketimbang beradu mulut bahkan fisik untuk menghalangi ceramahnya di darat, tetapi videonya dapat ditonton di Youtube.

Saya tulis ini setelah Ahad (2/9) UAS lewat akun Instagram @ustadzabdulsomad mengumumkan pembatalan janji ceramah di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri, Yogyakarta. Penyebabnya, UAS mendapatkan ancaman, intimidasi, pembatalan di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. UAS tidak ingin menambah beban panitia selain kondisi psikologis UAS dan jamaah mulai terganggu.

Hemat saya, penolakan terhadap ceramah, diskusi dengan tema apapun di darat, tidak akan menghambat sebuah pemikiran sampai ke masyarakat. Justru karena dihalang-halangi UAS semakin populer, bahkan UAS hampir menjadi cawapres, tetapi UAS menolak karena ingin fokus berdakwah. Ini keputusan paling aneh utamanya bagi pemasang baliho.

Yang dikecewakan penolakan saudara-saudara saya dari GP Ansor terhadap ceramah UAS di Jepara adalah warga Jepara yang berniat hadir, panitia serta UAS. Sementara masyarakat di daerah lain justru semakin ingin menonton ceramah UAS di internet. Terbukti setiap ada penolakan terhadap UAS di darat, undangan ceramah untuk UAS bertambah dan penonton videonya di Youtube semakin jutaan.

Jamaah UAS juga kian semangat dan kreatif jika UAS ditolak ceramah, silahkan lihat komentar warganet di medsos UAS. Mereka menganggap inilah risiko perjuangan menyampaikan kebenaran. Tidak menutup kemungkinan mereka akan menyebarkan video-video UAS lewat Whatsapp, BBM, surat elektronik, dll.

photo
Ustaz Abdul Somad

Karenanya, saya sarankan Anda yang menolak UAS di darat juga meminta perusahaan penyedia layanan email menolak video UAS. Berikut beberapa layanan email: Yahoo, Gmail, Hotmail, Outlook, Icloud, Aol, Zoho, Gmx, Yandex, Mail, Lycos, Proton, ini belum termasuk surat elektronik yang berbasis web yang banyak sekali.

Oh ya media sosial tak hanya Youtube, ada Instagram, Twitter, Facebook, Line, dan Telegram yang juga menjadi saluran untuk mendistribusikan ceramah UAS. Sebaiknya Anda juga mendatangi pihak Samsung, Oppo, Apple, HTC, Lenovo, Nokia, Asus, Xiaomi, SONY, LG, ZTE agar telepon genggam yang mereka produksi dilengkapi sensor pendeteksi video UAS.

Anggaplah Youtube bersedia menghapus video-video UAS, walaupun saya tidak yakin. Pengalaman saya melaporkan video yang menghina agama Hindu dan Budha di Youtube, sampai sekarang tidak dihapus videonya oleh Youtube, bahkan sejak bulan Juni lalu saya sudah dua kali mention akun @Kemkominfo juga tidak digubris.

Baca Juga: Mengapa Ustaz Somad Dipersekusi?

Hampir mustahil Youtube menghapus semua ceramah-ceramah UAS, pertama UAS tidak melanggar ketentuan Youtube, kedua, UAS sangat membantu membesarkan Youtube. Berapa banyak orang kenal Youtube karena video UAS. Jadi bukan UAS yang butuh Youtube, bisa jadi sebaliknya. Belum lagi Anda diprotes beberapa aktivis Youtube yang mendapatkan penghasilan dari mengunggah video UAS. Setahu saya UAS sendiri tidak mengambil honor dari Youtube.

Oke, anggaplah Youtube bersedia menghapus video-video UAS karena tekanan organisasi Anda. Namun selain Youtube masih banyak medsos lain yang bisa digunakan untuk mengunggah video UAS. Di Indonesia saja ada vidio.com, meTube, belum produk luar seperti dailymotion, veoh dan puluhan medsos sejenis Youtube. Saya yakin 100 persen mereka bersedia sekali mengunggah video-video ceramah UAS. Video UAS akan menaikan brand mereka.

Saya tekankan kembali, penolak-penolakan terhadap ceramah, diskusi dengan tema apapun di darat tidak akan menghambat sampainya sebuah pemikiran kepada masyarakat. Ada ada ribuan jalan, saluran yang dapat menghantarkan sebuah konten sampai ke masyarakat. Sebuah konten akan makin bertenaga jika didapatkan dengan sulit dan berliku.

photo
Pengumuman di akun Instagram Ustaz Abdul Somad tentang pembatalan ceramah karena adanya ancaman. (Foto: tangkapan layar Instagram)

Saya sendiri tidak setuju 100 persen dengan semua ceramah UAS, terutama sekali soal khilafah, suriah, dll. Tapi tidak kepikiran sedikitpun menghadang UAS di darat, karena wajar manusia salah bicara yang penting ada klarifikasi setelahnya, dan faktanya banyak ceramah-ceramah UAS yang justru sangat moderat, UAS juga tidak mudah membid’ahkan, mengharamkan sesuatu, ia hafal berbagai pendapat ulama. Rujukan kitab UAS banyak, ilmunya juga sangat luas dibanding beberapa ustaz lainnya yang populer di TV.

Khusus untuk khilafah, UAS telah berkomitmen tidak akan mengubah Pancasila dan NKRI karena itu kesepakatan semua golongan. Apresiasi sebesar-besarnya kepada TNI, Polri, DPR, MPR, DMI, Kementerian dan Lembaga Negara lainnya yang merangkul UAS, mengundang ceramah dan berdialog.

Baca Juga: Ada Ancaman, Ustaz Somad Batalkan Ceramah di Beberapa Daerah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement