Senin 03 Sep 2018 23:20 WIB

Fadli Zon Menilai Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Pemerintah fokus menyiapkan cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade.

Penampilan Band  Gigi dalam penutupan Asian Games ke 18 di Stadion Utama Gelota Bung Karno, Jakarta, Ahad(2/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Penampilan Band Gigi dalam penutupan Asian Games ke 18 di Stadion Utama Gelota Bung Karno, Jakarta, Ahad(2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032. Ini setelah melihat hasil penyelenggaraan Asian Games 2018 yang diapresiasi oleh berbagai pihak.

"Saya pikir kita mampu (menjadi tuan rumah Olimpiade) karena penyelenggaraan Asian Games mendapat apresiasi menarik dari orang di seluruh Asia," kata Fadli Zon, Senin (3/9).

Namun, Fadli juga menyatakan masih belum tahu secara pasti mengenai kesiapan infrastruktur guna penyelenggaraan Olimpiade karena belum meninjau hal tersebut.

Meski demikian, politikus Partai Gerindra itu meyakini bahwa Indonesia pasti memiliki kapasitas yang seharusnya mampu untuk menyelenggarakan pesta olahraga terbesar di dunia itu.

"Dengan negara berpenduduk terbesar keempat di dunia harusnya terwakili untuk menggelar Olimpiade," katanya.

Dalam sejumlah kesempatan, Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia siap mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade tahun 2032. DI antaranya, karena pengalaman dalam menggelar Asian Games dinilai akan menjadi modal besar untuk itu.

Di tempat terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, usai Asian Games 2018, pemerintah fokus menyiapkan cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Olimpiade musim panas tahun 2020 di Tokyo, Jepang.

"Salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah adalah menugaskan para atlet cabang-cabang olahraga Olimpiade 2020 ke luar negeri untuk menjalani pemusatan latihan dan berbagai laga uji coba," kata Imam di Jakarta, Senin.

Menurut dia, para atlet akan lebih lama berada di luar negeri daripada di Indonesia, dan bila diperlukan, para atlet yang disiapkan ke Olimpiade tidak akan pulang ke Indonesia.

Menpora melanjutkan, dengan berada di luar negeri, atlet-atlet Indonesia di berbagai cabang olahraga Olimpiade memiliki kesempatan besar untuk menghadapi para atlet ataupun juara dunia di turnamen-turnamen uji coba.

Hal tersebut, lanjutnya, diharapkan membuat atlet semakin termotivasi untuk melampaui prestasi juara-juara dunia. Sehingga olahragawan Indonesia terus terpacu meningkatkan kemampuan demi meraih pencapaian tertinggi di Olimpiade.

"Tentunya rencana ini akan berbuntut pada anggaran. Jadi nanti akan ada peraturan menteri terkait penganggaran persiapan menuju Olimpiade, termasuk untuk pembinaan atlet muda dan peningkatan mutu pelatih, juri serta pelatih agar sesuai dengan standar internasional," kata Imam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement