Ahad 02 Sep 2018 01:20 WIB

ACT: Kebutuhan Air Bersih di Lombok Masih Tinggi

Sejak Agustus lalu, ACT menyalurkan air ke beberapa wilayah di Lombok.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ratna Puspita
Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) di lokasi pengungsian korban gempa Lombok
Foto: Republika TV/Fuji Eka Pratama
Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) di lokasi pengungsian korban gempa Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ahad (26/8) lalu telah menetapkan status bencana gempa Lombok memasuki fase pemulihan. Kendati demikian, kebutuhan warga terhadap beberapa bantuan masih tinggi.

Pascagempa yang melanda Lombok akhir Juli dan awal Agustus ini masih menyisakan berbagai masalah, salah satunya keberadaan air bersih. Sejak gempa 6,4 SR akhir Juli lalu, masyarakat kesulitan dalam akses ke sumber air yang dapat diandalkan untuk digunakan masyarakat sekitar.

Musim kemarau pun memperparah keadaan dan tidak sedikit sumber air mengalami kekeringan. "Karena gempa, sumber air warga tertutup longsor. Sampai saat ini, warga tidak punya sumber air memadai," ucap Diding kata koordinator pendistribusian air bersih Aksi Cepat Tanggap (ACT), Diding Fahruddin dalam keterangan yang diterima Republika, Sabtu (1/9). 

Sejauh ini, pasokan air bersih di Kabupaten Lombok diperoleh dari Kecamatan Bayan. Menurut Diding, walau kecamatan tersebut memiliki pasokan air bersih, tetapi daerah tersebut juga mengalami krisis air dan kerusakan paling parah.

Memasuki masa pemulihan ini, ACT akan tetap membantu masyarakat terdampak dalam memasok air bersih. Sejak Agustus lalu, ACT menyalurkan air ke beberapa wilayah di Lombok.

Pendistribusian dilakukan menggunakan truk tangki berkapasitas lima ribu liter. Distribusi ini dilakukan pada pagi, siang, dan sore hari. Dalam sehari, tangki air milik ACT ini bisa mendistribusikan hingga 15 ribu liter air.

"Satu tangki air di pengungsian bisa menampung sekitar 1.000 liter. Sekali distribusi, bisa empat sampai lima titik yang menjadi kawasan pengungsian," ujar Diding.

Pada Rabu (29/8) lalu, pendistribusian dilakukan di Dusun Sambik Jengkel, Desa Selengan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Salah satu warga yang menerima bantuan, Mahnun, berterimakasih atas bantuan tersebut.

Pria berusia 50 tahun ini mengaku sudah seminggu tidak mendapat air bersih. Karena itu, ia dan sejumlah pengungsi di lokasi tersebut langsung bergegas membariskan ember, jeriken, maupun drum untuk diisi air bersih. 

"Sudah satu minggu belum ada bantuan air. Tapi sekarang datang alhamdulillah. Ada rasa senang kalau ada air," ujar Mahnun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement