Sabtu 01 Sep 2018 12:22 WIB

Mengapa Anies Melanjutkan Kebijakan Ganjil Genap?

Anies Baswedan tetap memperhitungkan faktor kerugian ekonomi dari ganjil genap.

Sejumlah kendaraan roda empat melintas saat penerapan sistem ganjil-genap di Kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (20/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah kendaraan roda empat melintas saat penerapan sistem ganjil-genap di Kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Farah Noersativa, Muslim AR

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk meneruskan kebijakan ganjil genap hingga Oktober mendatang. Penerapan ganjil genap diklaim memberikan efek positif ke berbagai aspek.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, kebijakan ganjil genap yang telah berlangsung sejak Juli 2018 dalam rangka menyambut Asian Games 2018 itu akan diteruskam. "Kami akan meneruskan pembatasan lalu lintas sistem ganjil genap sampai berakhirnya kegiatan olahraga internasional berikutnya, Asian Paralympic Games, pada 13 Oktober," ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (31/8).

Alasannya, kebijakan itu mempermudah pengelolaan lalu lintas dan menjaga kebiasaan masyarakat yang telah terbangun selama Asian Games. Jeda setelah pemberlakuan sistem ini dikhawatirkan akan mengubah kebiasaan masyarakat. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta akan menuntaskannya sampai dengan Paralympic Games.

Anies menyebut temuan fakta kebijakan ganjil genap di Jakarta selama Asian Games. Ia menyebut, ada peningkatan kecepatan sampai dengan 37 persen dan juga terdapat peningkatan penumpang Transjakarta hingga 40 persen. Tapi, temuan-temuan itu bersifat jangka pendek karena berjalan dalam periode relatif singkat.

Selain itu, Anies juga akan melihat dampak ekonomi penerapan kebijakan ganjil genap ini. Dia tak ingin kebijakan ini merugikan secara ekonomi. Bila kebijakan ini akan diterapkan untuk jangka panjang, pihaknya membutuhkan data yang lebih terperinci.

"Kami tidak ingin ada yang mengalami kerugian secara signifikan akibat kebijakan ini. Dan, kalaupun ada, harus ada mitigasinya,” kata Anies. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta akan mengakomodasi dalam peraturan gubernur.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) Bambang Prihartono mengklaim, sistem ganjil genap selama Asian Games 2018 berhasil membuat masyarakat menggunakan transportasi umum dan mengurai kemacetan. Bambang menyebut, perluasan sistem ganjil genap yang diberlakukan selama Asia Games 2018 mendapat respons positif dari berbagai pihak.

"Ganjil genap memberikan efek positif ke berbagai aspek, kecepatan waktu tempuh, perpindahan pengguna jalan ke transportasi umum, dan bahkan peningkatan kualitas udara," ujar Bambang di Kantor Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) Jakarta, Jumat (31/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement