Jumat 31 Aug 2018 19:40 WIB

Kebijakan Ganjil-Genap Diteruskan, Ini Pengecualiannya

Ganjil-genap dilangsungkan hingga Asian Paralympic selesai.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, didampingi Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, memberikan keterangan pers perihal penerusan kebijakan ganjil-genap, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (31/8).
Foto: Republika/Farah Nabila Noersativa
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, didampingi Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, memberikan keterangan pers perihal penerusan kebijakan ganjil-genap, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memutuskan untuk meneruskan kebijakan pembatasan lalu lintas dengan ganjil-genap. Namun, dalam catatannya, penerusan penerapan itu terdapat beberapa pengecualian yang patut untuk diperhatikan masyarakat.

“Ada beberapa pengecualian. Pertama adalah rute, ada beberapa rute ganjil genap yang tidak diteruskan. Yaitu Jalan Metro Pondok Indah,  karena di sana tidak akan ada lagi kegiatan Asian Paralympic Games,” ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (31/8).

Pengecualian berikutnya, adalah kebijakan ganjil-genap tidak diteruskan di Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat selama bulan September sampai dengan menjelang kegiatan olahraga internasional Asian Paralympic Games. Namun, pada saat event itu dilakukan, maka jalan itu kembali diberlakukan kebijakan ganjil-genap.

“Kenapa? Ya, karena itu wilayah Wisma Atlet.  Di situ akan ada kebijakan ganjil genap lagi,” kata Anies.

Kemudian, pengecualian berikutnya, kebijakan ganjil-genap tidak akan diberlakukan pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Ahad. Hal ini yang kemudian menjadi pembeda antara pemberlakuan ganjil-genap yang sebelumnya, dan yang nanti akan diberlakukan usai tanggal 2 September mendatang.

Selanjutnya, Anies mengatakan, nantinya akan ada penyesuaian jalur-jalur keluar-masuk tol. Wilayah itu meliputi dari persimpangan sampai dengan masuk pintu tol dan dari pintu keluar tol sampai dengan persimpangan pertama.

“Di situ tidak diterapkan ganjil-genap, supaya para pengguna tol bisa keluar dan masuk dengan leluasa,” kata Anies.

Sebab, bila dilakukan kebijakan ganjil-genap, masyarakat akan tidak bisa masuk tol dikarenakan persimpangan masuk tol telah diberlakukan kebijakan itu. Sementara, pintu masuk tol, hanya berjarak sekitar 100 hingga 200 meter dari persimpangan itu.

Dia lalu mengggaris-bawahi, perihal kebijakan ini bukanlah kebijakan jangka panjang, melainkan jangka pendek.

“Ini sampai dengan Asian Games saja, sesudah itu dari data, kalaupun nanti kita laksanakan, kita akan cari waktu. Bukan semata-mata setelah selesai Asian Paralympic nanti kemudian diteruskan,” kata Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement