REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai antusiasme masyarakat terhadap pelukan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam pertandingan di Asian Games Rabu (29/8) kemarin menunjukan kerinduan masyarakat untuk mengakhiri keributan dalam politik. Kendat demikian, kata Fahri, keributan tidak akan pernah berhenti di negara yang menganut sistem demokrasi.
“Ketika melihat Pak Prabowo dan Pak Jokowi berpelukan, ada yang mengatakan 'bisa nggak damai seperti ini terus?" kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).
Menurut Fahri, perlu ada kesadaran semua masyarakat bersatu untuk kepentingan nasional. Tradisi tersebut yang ingin ditunjukkan Prabowo dan Jokowi saat merayakan kemenangan cabang pencak silat di Asian Games.
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Prabowo Subianto dan Pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berpelukan usai pertandingan cabang olahraga silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).
Menurut Fahri, seperti Pencak silat yang terdapat unsur seni dan bela diri, tetapi ada batas-batas dalam permainan. Itu juga yang diharapkan kepada pendukung dua kubu tersebut baik Jokowi dan Prabowo.
"Pak Prabowo tahu batasnya, Pak Jokowi juga mungkin dia tahu batasnya. Akan tetapi, penonton dan orang-orang di sekitarnya itu nggak tahu batas," ujar Fahri.
Selain itu, Fahri meminta agar pendukung Prabowo dan Jokowi yang bertindak sebagai penonton kedua kandidat berpolitik secara rasional dan tidak emosional. "Saya khawatir yang emosional dan terlalu gembira melihat Pak Jokowi dan Pak Prabowo, nanti juga terlalu emosional melihatnya bertanding, berdebat. Jangan. Rasional saja jadi penonton. Supaya jangan tensi dari kandidat membuat kita jadi emosi. Asyik saja kita nontonnya," kata Fahri.
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Prabowo Subianto bersalaman usai pertandingan cabang olahraga silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).
Kebersamaan antara Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo tersaji saat keduanya duduk bersebelahan dan berpelukan dengan atlet Pencak Silat Hanifan saat menyaksikan final pencak silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur.
Jokowi datang dengan disambut Prabowo yang juga Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan kemudian duduk bersebelahan. Keduanya lalu mengobrol sambil menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Vietnam. Hal ini jarang terjadi mengingat keduanya sedang bersaing mendapatkan posisi RI 1 2019 mendatang.
Selain Jokowi, ada juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jokowi datang dengan mengenakan jaket merah dan Prabowo mengenakan pakaian khas pencak silat.
Sementara, Megawati duduk bersebelahan dengan Jusuf Kalla yang datang lebih dulu dibanding Jokowi. Selain Jokowi, di sebelah Prabowo juga ada Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang sejak awal menemaninya di bangku VVIP.