Kamis 30 Aug 2018 18:04 WIB

Mandalika Lombok Potensi Wisata Halal Baru di Indonesia

Pertumbuhan untuk wisata halal di Indonesia tahun lalu mencapai 20 persen.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Menteri Pariwisata, Arief Yahya
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Pariwisata, Arief Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, Mandalika Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) berpotensi menjadi wisata halal baru di Indonesia. Mandalika sendiri merupakan satu dari 10 destinasi wisata baru yang ditetapkan pemerintah sebagai prioritas untuk dibangun yang dikenal sebagai 10 Bali Baru.

"Dari 10 Bali Baru itu, yang posisinya wisata halal adalah Mandalika atau NTB. Itu memang posisinya mereka kuat sekali destinasi halalnya. Dengan destinasi baru itu (10 Bali Baru) pertumbuhan (wisata) dari tahun lalu itu 50 persen," kata Yahya, di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Ia mengungkapkan, pertumbuhan untuk wisata halal di Indonesia saja tahun lalu mencapai 20 persen. Ia pun berharap, pertumbuhan wisata halal dapat meningkat hingga 25 persen pada 2019.

"Wisata halal sangat bagus, di Indonesia kalau dulu 20 persen. Tahun 2019 kita harapkan 25 persen bisa wisatawan yang datang ke Indonesia itu karena wisata halal. 25 persen dari 20 juta (target wisatawan mancanegara datang ke Indonesia), berarti lima juta wisatawan (berkunjung untuk wisata halal)," katanya.

Terkait Lombok yang beberapa waktu lalu terjadi gempa bumi, Mandalika yang berlokasi di bagian selatan Lombok tidak terdampak signifikan. Sebab, lokasi yang terjsdi kerusakan parah yaitu di Lombok Utara.

Namun, saat ini berbagai perbaikan terus dilakukan. Bahkan, beberapa aspek mulai berangsur membaik, di antaranya dari sisi kunjungan wisatawan mancanegara.

"Kalau dari sisi penerbangan itu 90 persen udah recovery. Biasanya lima ribu penerbangan wisman itu, sekarang 4500. Jadi hanya kurang 10 persen, berarti tidak terlalu berat," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement