Kamis 30 Aug 2018 15:58 WIB

Hasto Soal Demiz: Kami tak Berpengalaman Bajak Kader Lain

Hasto enggan menanggapi lebih lanjut bergabungnya Demiz.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Calon Gubernur Jawa Barat nomor empat Deddy Mizwar menyapa pendukung sebelum menyampaikan keterangan pers di Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/6).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Calon Gubernur Jawa Barat nomor empat Deddy Mizwar menyapa pendukung sebelum menyampaikan keterangan pers di Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membantah telah melakukan pembajakan kepada kader partai lain ke PDIP. Itu disampaikan Hasto menyusul bergabungnya kader Partai Demokrat Deddy Mizwar (Demiz) ke dalam Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.

"Kami tidak pernah tarik-menarik, kami tidak punya pengalaman membajak kader lain,” ujar Hasto kepada wartawan di Media Center Koalisi Indonesia Kerja (KIK), Menteng, Jakarta, Kamis (30/8).

Hasto menilai bergabungnya Deddy ke koalisi Jokowi karena pertimbangan Deddy secara pribadi. “Coba dilihat mana, kemarin bergabung tidak ke PDIP, ini bergabung ke tim pemenangan pak Jokowi, karena kepemimpinannya," kata dia.

Namun, Hasto enggan menanggapi lebih lanjut bergabungnya Deddy yang dipersoalkan oleh Partai Demokrat. Bahkan belakangan, muncul pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demorkat Andi Arief yang menyebut Hasto Kristiyanto kerap membajak kader Partai Demokrat.

"Lebih baik menyerang saya daripada Pak Jokowi. Saya enggak nanggapin hal tersebut," kata Hasto.

Hasto justru membandingkan internal PDIP jika terdapat kadernya ada yang berpindah ke partai laim. "Kalau kami di PDIP,  ketika ada kader kami yang pindah, kami lebih melakukan introspeksi diri ke dalam," kata Hasto.

Koalisi Indonesia Kerja menunjuk mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar sebagai salah satu juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf. Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto penunjukkan Deddy Mizwar itu sebagai bagian dari penggalangan dan juga upaya meningkatkan efektivitas tim kampanye.

“Kami telah memutuskan dan sesuai dengan hasil koordinasi dengan bapak Jokowi bahwa bapak Deddy mizwar itu sebagai salah satu juru bicara di dalam tim kampanye nasional pasangan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," kata Hasto di Media Center KIK, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta, Selasa (28/8).

Hasto menyebut alasan dipilihnya Deddy sebagai salah satu jubir karena pengalaman luas dan kemampuan komunikasi politik yang sangat baik. Tak hanya itu, latar belakang Deddy yang fokus pada kesenian dan kebudayaan juga menjadi salah satu pertimbangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement