Kamis 30 Aug 2018 13:57 WIB

Kedua Kubu Sambut Positif Pelukan Jokowi-Prabowo

Kebersamaan Prabowo-Jokowi harus diikuti pendukung di akar rumput.

Rep: Febrianto Adi Saputro/Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Prabowo Subianto dan Pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berpelukan usai pertandingan cabang olahraga silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Prabowo Subianto dan Pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berpelukan usai pertandingan cabang olahraga silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kebersamaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto saat menonton final Asian Games cabang olahraga pencak silat disambut positif. Partai politik (parpol) pendukung kedua kubu meminta kebersamaan mereka diikuti oleh pendukung di akar rumput.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku senang melihat kedua kandidat bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dan Joko Widodo berpelukan di arena pertandingan, Rabu (29/8) kemarin. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh keduanya perlu diikuti oleh para pendukung di akar rumput.

"Menurut saya seharusnya begitu, jadi selama ini kan yang kita lihat dalam banyak sisi. kita juga inginkan satu demokrasi yang damai, kalau kita berdebat enggak ada masalah. Tapi berdebat kita adalah berdebat dengan kepala dingin, dengan substansi," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

Ia menilai momen tersebut merupakan peristiwa natural yang sangat bagus dilakukan oleh para calon yang akan berkompetisi di pilpres 2019 mendatang. Ia menjelaskan, seorang kandidat dinilai perlu memberikan suasana yang damai dan sejuk.

"Peristiwa kemarin saya kira menunjukkan bahwa kepentingan nasional kita harus satu gitu loh," katanya.

Ia juga beranggapan peristiwa tersebut dinilai mampu mengurangi tensi di tengah masyarakat yang dinilai sempat memanas di tengah masyarakat. Selain itu ia meminta aparat keamanan juga bertindak netral dan menjaga supaya tidak ada orang yang merasa tidak diperlakukan adil.

"Jadi keadilan itu saya kira sangat menentukan suasana damai. Baik itu yang namanya KPU-nya, Bawaslu-nya, aparat keamanan-nya itu semua harus bertindak adil, membuat suasana yang damai dan keadilan itu membuat role of the game itu jalan di lapangan," ungkapnya.

Seperti diketahui, salah satu atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusuma membuat Prabowo dan Joko Widodo berpelukan. Momen tersebut terjadi ketika Hanifan, peraih emas pada partai final nomor kelas C putra, memeluk satu per satu tokoh yang hadir, mulai dari Ketua Kontingen (Cdm) Indonesia Asian Games 2018 Syafruddin, Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, Joko Widodo, dan Prabowo, Rabu (29/8) kemarin.

Setelah memeluk Jokowi dan Prabowo, kemudian Hanifan memeluk keduanya. Tangan kanan Jokowi merangkul pundak Hanifan dan tangan kirinya merangkul punggung Prabowo. Sementara, tangan kiri Prabowo merangkul pundak Hanifan dan tangan kanannya Prabowo memeluk punggung Joko Widodo. Hanifan sendiri merangkul pundak Joko Widodo dan juga Prabowo sembari membawa bendera Merah Putih.

"Rasanya (berpelukan) gembira, dan kita satu keluarga, kata beliau (Joko Widodo--Red) kalau menang itu baunya harum. Terima kasih semuanya," kata Prabowo waktu itu. 

Sementara, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memaknai kebersamaan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam pertandingan Asian Games 2018 untuk semangat persatuan dan kesatuan. Menurutnya, event olahraga yang mampu mempersatukan hendaknya juga diambil pelajaran untuk gelaran Pemilu 2019.

"Tentu dimaknai agar kegiatan Pileg dan Pilpres itu juga menjadi ajang untuk mempersatukan," ujar Airlangga di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

Menurut Airlangga, semangat dan sportivitas dari ajang olahraga hendaknya ditularkan dalam penyelengaraan Pilpres 2019. Airlangga mengungkap dalan pemilu sudah ada aturan main yang harus diikuti oleh semua pihak. Dengan begitu, kontestasi demokrasi akan berjalan baik tanpa kendala.

"Tentu kegiatan pileg dan Pilpres itu menjadi ajang untuk mempersatukan dan mengambil keputusan berdasarkan mekanisme yang ada itu semangatnya persatuan, bukan yang lain," kata Airlangga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement