Rabu 29 Aug 2018 13:45 WIB

Gandeng Densus, Polri Kantongi Penembak Polantas Tol Cipali

Orang tua para pelaku pernah terlibat dalam JAD.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Pembunuhan
Pembunuhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi telah mengantungi identias pelaku penembak polisi lalu lintas (Polantas) di Tol Cipali, Cirebon beberapa lalu. Para pelaku pun kini masih dalam proses pengejaran petugas.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Inspektur Jenderal Polisi Arief Sulistyanto mengatakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror bahkan dilibatkan dalam pelacakan pelaku. "Kita sudah ketemu identitasnya tinggal melakukan pengejaran saja," ujar Arief saat dikonfirmasi, Rabu (29/8).

Arief menyesalkan, tindakan penembakan tersebut harus menewaskan personel Polri, Aiptu Dodon setelah sempat dirawat di rumah sakit. Terdapat dua personel yang menjadi korban, salah satunya masih hidup, yakni Aiptu Widi.

Dua anggota polantas dari Polda Jabar tersebut menjadi korban penembakan saat melakukan patroli di Tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (24/8) malam. Awalnya Widi dan Dodon sedang melaksanakan patroli dengan menggunakan mobil di Tol Cipali.

Namun ketika berada di kilometer 224 keduanya melihat tiga orang pemuda sedang duduk di pinggil jalan tol. Selanjutnya, mobil patroli mendekat ke tiga orang tersebut. Dari dalam kendaraan, Aiptu widi menanyakan tujuan tiga orang duduk di pinggir tol.

Akan tetapi tanpa menjawab pertanyaan, salah satu dari tiga org tersebut langsung menembak keduanya dan sempat dibalas oleh Aiptu Dodon. Selanjutnya tiga orang tersebut lari ke pinggir tol. Kedua polisi yang menjadi korban pun ditangani medis di RS Mitra Plumbon Cirebon hingga akhirnya, Dodon tewas pada Selasa (28/8) pagi.

Mengenai pelibatan Densus 88, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyebut pelaku penembak diduga berkaitan dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Hal ini diketahui dari profil pelaku yang sampai saat ini masih buron.

Setyo, mengungkapkan, orang tua dari para pelaku pernah terlibat dalam JAD. "Kemungkinan besar itu kelompok JAD. Karena orang tua yang bersangkutan ini pernah ditangani Densus kelompok JAD di Cirebon," kata Setyo di Mabes Polri.

Setyo juga belum menjelaskan secara rinci dari pelaku yang mana orang tua tersebut. Namun, saat ini, lanjut dia, orang tua pelaku sudah dibebaskan. Namun, orang tua pelaku dulunya pernah aktif di JAD Cirebon. "Orang tuanya sudah bebas. Pernah terlibat juga. JAD di Cirebon dulu," katanya.

Mengenai perkara apa yang melibatkan orang tua pelaku, Setyo sendiri belum bisa memastikannya. Pasalnya,  kata dia jaringan JAD di Cirebon menjadi salah satu jaringan JAD yang kegiatannya cukup signifikan. "Cirebon itu cukup signifikan kalau masalah ini," ujarnya.

Kepolisian sendiri mas masih memburu para pelaku penembakan polantas. Ia pun mengonfirmasi kemungkinan besar pelaku tertembak dan sempat berobat di salah satu rumah sakit di Slawi. "Kemungkinan betul (tertembak). Sebab sempat ada yang melihat dan mau berobat di Rumah sakit di Slawi kan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement