Selasa 28 Aug 2018 22:28 WIB

Pemkab Sukabumi Klaim Angka Kemiskinan Turun

Jumlah penduduk di Kabupaten Sukabumi saat ini mencapai 2,3 juta

Kemiskinan, ilustrasi
Foto: Republika
Kemiskinan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, Jawa Barat mengklaim angka kemiskinan di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini menurun drastis.  Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan Kabupaten Sukabumi menunjukan penurunan yang cukup signifikan.

"Berdasarkan perhitungan headcount indexs oleh BPS, angka kemiskinan Kabupaten Sukabumi turun dari angka 17,66 persen pada 2006 menjadi 8,04 persen di 2017 dari total jumlah penduduk," kata Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono di Sukabumi, Selasa (28/8).

Menurut dia, jumlah penduduk di Kabupaten Sukabumi saat ini mencapai 2,3 juta yang tersebar di 47 kecamatan. Penanggulangan kemiskinan ini menjadi prioritas pihaknya yang tentunya harus disinergikan dengan berbagai elemen masyarakat.

Harus diakui, untuk mengentaskan kemiskinan memang cukup sulit ditambah dengan luas wilayah. Namun demikian pihaknya berupaya untuk menekan angka kemiskinan ini melalui berbagai kebijakan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Pihaknya juga rutin melakukan workshop penanggulangan kemiskinan yang tujuannya untuk menyusun rencana aksi daerah penanggulangan kemiskinan yang sinergis berdasarkan karakteristik kemiskinan masing-masing daerah untuk menunjang percepatan penanggulangan kemiskinan di Jabar.

"Walaupun angka kemiskinan di Kabupaten Sukabumi lebih rendah dibandingkan angka kemiskinan di Jabar sebesar 8,71 persen, tetapi upaya terus dilakukan untuk menurunkan persentasenya," ujarnya.

Adjo mengatakan dalam penanggulangan kemiskinan ini harus tepat sasaran dalam memberikan bantuan yang ditunjang dengan data yang real mulai dari tingkat RT hingga kabupaten. Jangan sampai, bantuan yang diberikan tidak tepat sasaran dan arah bantuan seperti permodalan usaha yang disinergikan dengan kondisi masing-masing daerahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement