Selasa 28 Aug 2018 14:30 WIB

Deddy Mizwar Ditunjuk Jadi Jubir Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf

Penunjukan Deddy Mizwar itu sebagai bagian meningkatkan efektivitas kampanye.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Deddy Mizwar
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Deddy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) menunjuk mantan wakil gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar sebagai salah satu juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf. Menurut Hasto, penunjukan Deddy Mizwar itu sebagai bagian dari penggalangan dan juga upaya meningkatkan efektivitas tim kampanye.

"Maka, kami telah memutuskan dan sesuai dengan hasil koordinasi dengan Bapak Jokowi bahwa Bapak Deddy Mizwar itu sebagai salah satu juru bicara di dalam tim kampanye nasional pasangan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," kata Hasto di Media Center KIK, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta, Selasa (28/8).

Hasto menyebut, alasan dipilihnya Deddy sebagai salah satu jubir karena pengalaman luas dan kemampuan komunikasi politik yang sangat baik. Tak hanya itu, latar belakang Deddy yang fokus pada kesenian dan kebudayaan juga menjadi salah satu pertimbangan.

"Konsen dari Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf itu nanti aksentuasinya akan disampaikan dengan sangat baik oleh Bapak Deddy Mizwar," ujar Hasto.

Hasto juga mengklaim, penunjukan Deddy sebagai juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'ruf sudah mendapat konfirmasi dari Deddy Mizwar. Ia pun tak mempersoalkan Deddy yang pernah menandatangani pakta dukungan kepada calon presiden yang diusung Partai Demorkat.

Hasto menyebut, KIK telah berkomunikasi dengan Deddy maupun pimpinan partai di Jawa Barat terkait hal tersebut. "Ya ini krek, komunikasi dua arah, ketika Pak Deddy juga dalam proses komunikasi tersebut menyatakan siap, ya ini merupakan hal yang positif bagi upaya upaya untuk menyatukan seluruh elemen masyatakat partai, para relawan, dan para tokoh tersebut," kata Hasto.

Tak hanya Deddy, Hasto juga menyebut koalisi juga melakukan komunikasi dengan calon gubernur Jawa Barat terpilih Ridwan Kamil demi pemenangan Jokowi-Maruf di Jawa Barat. Hasto pun tak menampik, hal itu bagian dari strategi pemenangan kantong-kantong suara di pilpres.

"Tentu saja ada aspek strategis, tapi Pak Jokowi kita lihat di Jawa Barat, kemudian Kiai Ma'ruf memiliki akar yang sangat kuat. Apalagi, gabungan partai politik Koalisi Indonesia Kerja bersama relawan bersama para tokoh, kami pastikan gerakannya akan menampilkan pendekatan yang merakyat," kata Hasto.

Bekas pasangan Deddy Mizwar di Pilgub Jabar yang juga Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi menjamin, sampai saat ini, partai berlambang pohon beringin masih solid dalam mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. Bahkan, partai ini ogah ikut-ikutan gerakan #2019GantiPresiden.

"Kita tetap solid mendukung Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 mendatang," ujar Dedi kepada Republika.co.id, Senin (27/8)

Dedi mengakui, sampai saat ini tidak ada masalah di tubuh Golkar. Meskipun, dia tidak menampik terjadinya dinamika di tubuh internal partai. Akan tetapi, dia memastikan, dinamika tersebut hanya bersifat pemikiran, bukan gerakan yang terstruktur.

Dinamika yang dimaksud, sambungnya, tidak terjadi tanpa sebab. Mengingat saat ini Golkar sedang kesulitan membangun dampak elektoral dari dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf.

Fenomena ini, kata Dedi, harus disikapi secara serius oleh seluruh jajaran partai dari pusat sampai daerah. Pasalnya, salah satu lembaga survei merilis hasil survei yang menyebut Golkar hanya akan meraih 7,8 persen suara di pileg 2019. Dengan begitu, jajarannya berupaya terus meningkatkan elektabilitas partai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement