REPUBLIKA.CO.ID, GARUT, JAWA BARAT -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan mengusulkan tiga gerbang tol keluar dalam rencana pembangunan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di Garut.
"Kalau jadi pembangunan tol dari Cileunyi, Majalaya masuk Kadungora, lalu ke Cilawu maka akan diusulkan tiga pintu keluar tol," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Pendopo Garut, Ahad.
Ia menuturkan, pejabat Pemerintah Kabupaten Garut dan sejumlah daerah lainnya telah melakukan pertemuan dengan Pjs Gubernur Jabar membahas masalah pembangunan tol tersebut.
Pemerintah Provinsi Jabar, kata dia, meminta bantuan untuk pembebasan lahan dan perizinan di Garut yang akan terdampak dalam proyek tol lintas beberapa kabupaten itu. "Kita di daerah tentu siap membantu proyek tol tersebut, termasuk dalam pembebasan lahan," katanya.
Ia mengungkapkan, terkait daerah mana saja yang akan terdampak dalam proyek tol tersebut, pemerintah provinsi maupun pusat belum dapat memastikannya.
Ada tiga lokasi yang masuk dalam pemetaan proyek tol yakni Kadungora-Cilawu, Wanaraja-Singaparna dan Cileunyi-Limbangan. "Penloknya (penetapan lokasi) juga belum, jadi saya belum berani katakan, yang pasti itu nanti dari menteri," katanya.
Dia menyampaikan, rencananya akan ada investor luar dalam proyek tol tersebut, untuk lokasi yang diperkirakan menjadi pilihan investor yakni Kadungora-Cilawu. "Untuk di Garut ada tiga sampai empat titik yang masuk pemetaan, tapi yang paling mungkin oleh investor itu ada satu lokasi," katanya.
Jika jalur Kadungora-Cilawu paling mungkin digunakan, Rudy menyampaikan, pihaknya secara resmi akan mengusulkan tiga gerbang tol keluar yakni di Kadungora, Garut Kota dan Cilawu. "Kalau opsi pertama jadi diambil pemerintah pusat, kami akan lobi tiga pintu keluar tol itu," katanya.