REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengklaim angka kemiskinan di daerahnya turun. Hal ini didasarkan pada data angka kemiskinan pada 2006 lalu bila dibandingkan dengan 2017.
"Berdasarkan perhitungan headcount index oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Kabupaten Sukabumi menunjukan penurunan yang cukup signifikan,’’ ujar Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono, Jumat (24/8).
Ia menerangkan pada 2006 lalu angka kemiskinan mencapai 17,66 persen dari total penduduk. Sementara pada 2017 turun menjadi 8.04 persen. Besaran tersebut dinilai lebih rendah dari angka kemiskinan Provinsi Jawa barat sebesar 8.71 persen.
Adjo menerangkan, persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Melainkan dimensi lain yang perlu di perhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Selain itu lanjut Adjo, pemerintah harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin. Upaya ini harus didorong oleh kebijakan penanggulangan kemiskinan yang tepat. Sehingga secara efektif bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Menurut Adjo, upaya penanggulangan kemiskinan tidak semata-mata merupakan tanggung jawab pemerintah pusat. Namun peranan pemerintah daerah juga sangat berpengaruh dalam membantu percepatan penurunan tingkat kemiskinan.
Oleh karena itu ungkap Adjo, diperlukan penyusunan rencana aksi daerah penanggulangan kemiskinan Kabupaten Sukabumi. Rencana aksi ini harus sinergis dan berdasarkan karakteristik kemiskinan masing-masing daerah untuk menunjang percepatan penanggulangan kemiskinan di Jawa Barat.