REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru cara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Abdul Kadir Karding mengatakan, pihaknya akan menggunakan data demi meraih kembali elektabilitas Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di segmen terpelajar. Menurutnya, kaum terpelajar pasti bisa memahami kinerja Jokowi selama ini dengan data yang akurat.
"Kami optimis karena kaum terpelajar itu kan kalau kita serahkan data yang sesungguhnya itu akan bisa memahami," kata dia, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua TKN itu di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/8).
Ia mengapresiasi hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Selasa (21/8). Menurut dia, TKN akan memberi perhatian mengantisipasi tergerusnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di kalangan terpelajar.
Karding menyatakan, survei tersebut akan menjadi masukan bagi tim maupun pasangan. Dengan begitu, TKN dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang bisa menarik perhatian kaum dengan pendidikan minimal sarjana itu.
"Kita akan membangun program yang kira-kira bisa mempengaruhi kaum dengan ceruknya sekitar sembilan persen itu," kata dia.
Berdasarkan survei terbaru LSI, pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf unggul di lima kantong segmen pemilih Muslim, non-Muslim, perempuan, rakyat kecil (wong cilik), dan generasi milenial. Namun, di kalangan terpelajar, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul dengan elektabilitas terpaut 4,1 persen.
Pada kalangan kaum terpelajar, pasangan Prabowo-Sandiaga meraih elektabilitas 44,5 persen, sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf hanya 40,4 persen. Namun, masih ada 15,1 persen responden yang masih belum menentukan suara.
Pengumpulan data ini dilakulan oleh LSI pada 12-19 Agustus 2018 terhadap 1.200 responden dari seluruh Indonesia. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen.