REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Satuan Tugas kebakaran hutan dan lahan Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, melaksanakan shalat istisqa meminta turun hujan. Ini sebagai upaya mencegah terjadinya bencana kabut asap.
"Selama Agustus 2018 ada sekitar 58 titik api dan belum pernah turun hujan, sehingga rawan terjadi bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan," kata Ketua Satgas Karhutla Kobar sekaligus Dandim 1014 Pangkalan Bun, Letkol Inf M Roni Sulaeman, usai shalat istisqa di halaman Mapolres, Pangkalan Bun, Senin (20/8).
Dia mengatakan sudah melakukan usaha melalui pemadaman jalur darat dan udara. Tapi tetap perlu melakukan tindakan lain "Meminta pertolongan dari Allah, yakni melalui shalat istisqa," tambahnya.
Sejak Januari hingga Agustus 2018, titik api di Kabupaten Kobar sebanyak 155 titik. Sedangkan untuk sekarang ini, karhutla terparah berada di Kecamatan Arut Selatan, tepatnya di jalur jalan lintas Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama Kelurahan Mendawai Seberang. "Di lokasi itu kondisi gambutnya relatif dalam. Itu yang menyebabkan terjadinya kebakaran selama empat hari berturut-turut. Tapi, kita sudah mampu memadamkannya dengan cepat," kata Roni.
Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Arie Sandy Zulkarnain Sirait menjelaskan untuk saat ini lahan yang terbakar di Kobar kurang lebih ada sekitar 50 hektare dan itu di beberapa wilayah. "Alhamdulillah sampai saat ini dari 16 titik yang ditangani bersama oleh TNI-Polri, kemarin sore tinggal satu titik, semua cara akan kita lakukan untuk melakukan pemadam, dari mengunakan bantuan alat berat sampai menggelar shalat istisqa sebagai bukti bahwa kita mahluk lemah sehingga membutuhkan pertolongan Allah SWT," ucap Arie Sandy.
Seusai shalat istisqa, Dandim 1014 Pangkalan Bun beserta jajaran dan Kapolres Kobar juga rapat bersama pemerintah kabupaten. Rapat dipimpin Wakil Bupati Ahmadi Riansyah serta dihadiri oleh BPBD dan Mandala Agni.
Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah mengatakan, sekarang ini pihaknya sedang fokus menangani kebakaran hutan dan lahan di sepanjang jalan Pangkalan Bun Kotawaringin Lama. Sebab, sampai saat ini terpantau kurang lebih ada sembilan titik yang terbakar.
Dia menegaskan, mulai hari ini pihaknya akan membentuk dan mendirikan posko di daerah tersebut untuk pertahanan agar api tidak menyeberang ke lokasi yang baru, kemudian melakukan sosialisasi dan publikasi sekaligus mengimbau masyarakat sekitar agar tidak melakukan pembakaran. "Terakhir, kita akan melakukan penindakan tegas terhadap siapapun yang kedapatan membakar hutan dan lahan," kata Ahmadi.