REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, malakukan penelitian dan pemetaan mikrozonasi potensi bencana guncangan tanah di Desa Sukaperna, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. "Kami melakukan pemetaan mikrozonasi di Desa Sikaperna, karena wilayah ini rawan bencana. Juga merupakan lokasi terjadinya semburan gas beberapa waktu lalu," kata Kepala Bidang Pemetaan, Pusat Survei Geologi, KESDM, Sinung Baskoro di Indramayu, Senin (20/8).
Baskoro mengatakan Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang secara geologis ditutupi oleh batuan berumur Kuarter yang relatif muda dan bersifat lepas, terdiri dari pasir, krikil yang sangat rentan terhadap bahaya guncangan tanah akibat gempa. Karena pada wilayah tersebut diduga dilalui oleh patahan-patahan aktif yang sulit diidentifikasikan, sebab tertutupi oleh endapan Kuarter.
Dia menjelaskan manfaat dari pemetaan mikrozonasi, agar pemangku kebijakan dan masyarakat bisa mengetahui zona-zona yang aman untuk pembangunan dan hunian. "Peta yang dihasilkan diharapkan akan menjadi pedoman bagi pemanfaatan lahan oleh masyarakat, pemerintah dan lainnya. Selain itu kami juga memberikan gambaran bagi pengusahaan minyak dan gas bumi dalam mengetahui kondisi permukaan di wilayah tersebut," lanjutnya.
Dengan adanya pengetahun tersebut lanjut Baskoro, masyarakat bisa terhindar dari bahaya yang ditumbulkan oleh ketidak pahaman. Juga bisa melakukan tindakan lebih cepat ketika terjadi semburan gas seperti beberapa waktu lalu.