REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gempa berkekuatan 6,9 skala richter (SR) yang terjadi pada Ahad (19/8) malam, mengakibatkan kerusakan bangunan rumah dan fasilitas umum di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Guncangan gempa tak hanya dirasakan masyarakat Pulau Lombok, melainkan juga masyarakat di Pulau Sumbawa.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBDl Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Syaiful Arif menyampaikan guncangan gempa juga dirasakan masyarakat di KSB. Ia memperkirakan cukup banyak kerusakan rumah di KSB. Namun tim BPBD KSB masih terus melakukan pendataan.
"Kami masih di lapangan, tapi rata-rata semua desa di KSB mengalami rusak sedang dan berat, banyak rumah ambrol dan roboh," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id dari Mataram, NTB, Senin (20/8) malam.
Dia mengatakan, kepala daerah di KSB meminta agar seluruh instansi terkait bekerja sama melakukan pendataan terkait kerusakan bangunan maupun korban jiwa dan luka-luka. "Pak Wabup menginstruksikan kepada semua camat, sanbkepala desa untuk turun langsung mendata ke semua desa," lanjutnya.
Kondisi kerusakan rumah akibat gempa berkekuatan 6,9 SR di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KSB Lalu Muhammad Azhar mengatakan, hampir seluruh warga di KSB merasakan getaran gempa karena begitu kencang. Dia mengatakan, data sementara, terdapat satu korban meninggal dunia akibat gempa semalam. "Info sementara, satu orang meninggal dunia, usia sekitar 40 tahun atau 50 tahun, perempuan," kata Azhar.
Akibat gempa, Azhar katakan, banyak warga yang mengalami trauma dan takut kembali ke dalam rumah. Banyak warga yang memilih berada di luar rumah dengan perlengkapan seadanya. "Warga trauma, belum berani masuk, pada di luar, ngungsi," lanjutnya.
Kondisi kerusakan rumah akibat gempa berkekuatan 6,9 SR di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
BPBD KSB, lanjutnya, sedang menyiapkan sejumlah keperluan logistik yang akan didistribusikan kepada warga terdampak gempa, mulai dari terpal hingga pendirian dapur umum bekerja sama dengan Dinas Sosial. Terkait kerusakan rumah dan bangunan, BPBD KSB hingga saat ini masih melakukan pendataan. "Fasilitas umum, rumah penduduk banyak yang ambruk, cukup banyak yang rusak, tapi cuma jumlahnya belum kita tahu, masih pendataan," katanya menambahkan.