Senin 20 Aug 2018 15:54 WIB

Warga Mengandung Sari 'Serbu' Konter BPJS Ketenagakerjaan

Desa Mengandung Sari didaulat sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial.

Rep: M Nashih Nasrullah/ Red: Muhammad Hafil
Peresmian Desa Mengandung Sari sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial, Senin (20/8).
Foto: M Nashih Nasrullah/ Republika
Peresmian Desa Mengandung Sari sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial, Senin (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  LAMPUNG TIMUR -- Desa Mengandung Sari, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Senin (20/8), resmi didaulat sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial. Ratusan warga Mengandung Sari tampak antusias melakukan pendaftaran di dua konter temporal yang disediakan BPJS Ketenagakerjaan Bandar Lampung selama seremoni peresmian.

Ditemui disela-sela kegiatan, Tumiran, warga Mengandung Sari yang sehari-hari bekerja sebagai petani kelapa ini tertarik mendaftar BPJS Ketenagakerjaan agar mendapat jaminan pembiayaan kecelakaan.

Dia menyadari risiko pekerjaannya cukup besar dan sangat riskan pembiayaannya. "Saya sudah pernah mendengar sebelumnya soal BPJS Ketenagakerjaan makanya saya ikutan daftar bersama warga lainnya," kata pria asal Solo Jawa Tengah ini.

Keinginan yang sama disampaikan Priono. Menurut pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkutan umum ini, dia mendaftar untuk dirinya sendiri sementara ini. Keputusannya itu berawal dari antusiasme warga lainnya yang juga tertarik mendaftar. Bahkan 200 kuota yang disediakan panitia dalam pendaftaran sementara ini habis dan masih kekurangan.

Dia berharap dengan keikutsertaannya pada BPJS Ketenagakerjaan ini bisa membuatnya sedikit tenang selama dia mencari nafkah. Apalagi mengingat musibah bisa datang di manapun dan kapanpun dia bekerja. "Yang namanya kita kerja di jalan nggak bisa diprediksi apa yang akan terjadi," kata pria asal Tulungagung, Jawa Timur ini. 

photo
Warga Desa Mengandung Sari 'menyerbu' konter BPJS Ketenagakerjaan, Senin (20/8).

Direktur Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Sumarjono mengatakan, Program Desa Sadar Jaminan Sosial sendiri merupakan inovasi dari BPJS Ketenagakerjaan untuk bekerjasama dengan aparat desa dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja di desa. Hal ini agar lebih memahami manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan.

Dia menyebut mayoritas penduduk di Indonesia adalah penduduk desa yang tersebar di lebih dari 72 ribu desa di seluruh Nusantara. Tidak sedikit penduduk desa yang belum mengenal program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan amanah Undang-undang untuk menjamin kesejahteraan seluruh pekerja di seluruh Indonesia, baik yang bekerja di perkotaan maupun di desa, baik pekerja penerima upah ataupun pekerja bukan penerima upah.

"BPJS bentuk hadirnya negara dalam mewujudkan hidup yang aman dan sejahtera. Ini komitmen buktikan Lampung Timur bangun dari pinggiran," kata dia.

Jono, begitu akrab disapa mengatakan, Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini telah dilaksanakan di 276 daerah pada 2017. Sedangkan pada 2018 ini ditargetkan akan dibentuk 200 Desa Sadar Jaminan Sosial. Dengan demikian diharapkan partisipasi masyakarat akan terus meningkat. Saat ini peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan secara nasional mencapai 28.1 juta.

“Kami akan terus berupaya menciptakan cara-cara edukasi baru untuk seluruh masyarakat pekerja agar seluruh pekerja sadar akan pentingnya sebuah jaminan sosial dalam menghadapi risiko-risiko sosial," kata dia.

Wakil Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari mengatakan, pihaknya akan turut mendorong sosialiasi dan edukasi ke masyarakat terkait pentingnya jaminan sosial. Apalagi dari 1.197 penduduk Lampung Timur yang tersebar di 264 desa sebanyak 60 persen bekerja di sektor informal seperti bertani. "Profesi ini tentu rawan kecelakaan tentu dengan kehadiran BPJS akan membatu memberikan jaminan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement