REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Seteluk, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan meninggal pascagempa tektonik 6,9 Skala Richter (SR). Korban diketahui terkena reruntuhan bangunan.
"Korban terkena reruntuhan bangunan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat, Lalu Azhar, Senin (20/8) dini hari.
Disebutkan, jenazah sampai sekarang masih di Puskesmas Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat. "Indetitasnya masih dalam proses identifikasi," katanya.
Dilaporkan pula pada Ahad (19/8) pukul 23.11 Wita, seorang warga Desa Lengam, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, bernama Nur Asiah (36) meninggal setelah terkejut dan jatuh pingsan saat terjadi gempa pertama 7 SR.
Gempa Bumi dengan kekuatan 7 Skala Ricther (SR) mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad (19/8) malam pukul 21.56 WIB.
Sebelumnya, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, juga diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter, pada siang harinya pukul 12.10 Wita. Gempa mengakibatkan warga Kota Mataram panik dan berhamburan keluar rumah.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada pada 8.24 lintang selatan, 166.66 bujur timur atau 32 kilometer timur laut Kabupaten Lombok Timur, dengan kedalaman 10 km.
Gempa berkekuatan 6,5 SR tersebut terjadi empat menit setelah gempa berkekuatan 5,4 SR pukul 12.06 Wita yang berlokasi di 8.29 lintang selatan, 116.62 bujur timur atau 25 km arah timur laut Kabupaten Lombok Timur dengan kedalaman 10 km.