Ahad 19 Aug 2018 13:37 WIB

Guncangan Gempa Susulan Paling Keras di Lombok Timur

Dampak gempar menyebabkan longsor di beberapa titik lereng Gunung Rinjani.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Al Khairat di Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), NTB, rusak akibat gempa pada Ahad (19/8) siang.
Foto: bpbd ntb
Masjid Al Khairat di Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), NTB, rusak akibat gempa pada Ahad (19/8) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gempa bumi susulan kembali mengguncang Lombok, NTB. Berdasarkan laporan BMKG, terjadi dua kali gempa berkekuatan 5,4 SR dan 6,5 SR. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, guncangan paling keras dirasakan di Kabupaten Lombok Timur.

“Masyarakat di Sembalun Lombok Timur yang sedang bekerja di kebun dan berkendara motor di jalan berlarian mencari tempat aman,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Ahad (19/8) siang.

Menurut pernyataan Sutopo, masyarakat sekitar panik dan berhamburan keluar rumah. Mayoritas masyarakat langsung meninggalkan kebun dan sepeda motor yang dimiliki untuk segera berkumpul di tempat aman.

Sesuai laporan Babinsa setempat, terdapat beberapa kerusakan rumah dan bangunan di Desa Korleko Selatan.  Seperti menara Masjid Babussalan di Dusun Lembak Daya serta dua toko depan kantor Desa Madaen yang mengalami roboh. Rumah masyarakat yang sebelumnya hanya mengalami kerusakan ringan ikut roboh akibat diguncang gempa.

“Masyarakat bertambah trauma dengan gempa-gempa susulan. Apalagi jika gempa yang dirasakan keras,” katanya.

Guncangan gempa dirasakan keras selama 4-8 detik dirasakan di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah. Guncangan sedang selama 4-6 detik dirasakan di Kota Mataram, Kota Denpasar, Jembrana, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Tabanan, Klungkung dan Buleleng.

Sutopo mengatakan, dampak gempa 6,5 SR juga menyebabkan longsor di beberapa titik lereng Gunung Rinjani, seperti di Bukit Pegangsingan dan Bukit Anak Dara Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur.

Material batu-batu dari bagian atas gunung longsor menuruni lereng sehingga menimbulkan debu di lereng Gunung Rinjani. Meski demikian, hingga pernyataan resmi dirilis, tidak ada korban jiwa karena Taman Nasional Gunung Rinjani sampai saat ini masih ditutup.

“Tidak ada aktivitas masyarakat dan wisatawan di dalam Gunung Rinjani. Namun demikian petugas SAR akan melakukan penyisiran setelah gempa,” kata dia.

Sementara itu, di Bali juga terkena dampak gempa. Namun, masyarakat dan wisatawan hanya merasakan guncangan ringan hingga sedang. Tidak ada kepanikan yang tinggi dari masyarakat dan penduduk yang merasa guncangan dengan sigap keluar dari rumah masing-masing.

 



Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement