Ahad 19 Aug 2018 11:23 WIB

Mengenal Metode Merobohkan Sapi Kurban

Sapi bisa stres saat akan disembelih.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nur Aini
Sapi kurban
Foto: dailysabah
Sapi kurban

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Melaksanakan penyembelihan hewan kurban memang tidak mudah. Untuk membaringkan atau merobohkan hewan kurban, khususnya sapi, dibutuhkan keterampilan khusus.

Direktur Halal Centre Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Nanung Danar Dono, membagikan tips untuk memudahkan penyembelihan hewan kurban. Ia mengatakan, ada beberapa metode yang telah diperkenalkan untuk membaringkan atau merobohkan sapi.

"Namun, sementara ini, metode rope squeeze adalah yang paling baik dan paling efektif," kata Nanung kepada Republika, Ahad (19/8).

Metode itu dilakukan dengan mengalungkan tali beberapa kali melingkari badan sapi. Lalu, kedua tali dijulurkan ke belakang melewati dua kaki sapi. Setelah itu, tinggal ditarik pelan-pelan ke belakang.

Biasanya, dua kaki dan badan belakang sapi akan lebih dulu berbaring. Lalu, disusul dua kaki depan dan keseluruhan badan sapi yang akan berbaring ke kiri atau ke kanan sesuai arah berbaring dua kaki belakang.

"Setelah berbaring, tali yang melilit tubuh menekan saraf di pinggang dan punggung, sapi nyaman dan tidak ingin bangun lagi," ujar Nanung.

Meski begitu, ia tidak menampik jika ada kalanya para petugas penyembelih menemui sapi yang agak sulit dijatuhkan. Nanung menilai, sapi stres, sulit dikendalikan, berontak, mengamuk, dan sulit dijatuhkan pasti ada sebabnya.

Nanung menilai, setidaknya ada empat sebab utamanya sapi stres. Pertama, suasana yang terlalu gaduh dan ramai, yang memang membuat sapi menjadi stres. Kedua, sapi melihat sapi-sapi lain disembelih yang kerap membuatnya menjadi panik.

Ketiga, kata Nanung, sapi melihat da mencium amis genangan darah sapi-sapi lain, yang membuatnya jadi gelisah. Keempat, sapi melihat sapi-sapi lain dikuliti, yang membuat sapi tidak lagi tahan dan berontak ingin lepas.

"Maka, seharusnya, sapi tidak diperkenankan melihat temannya disembelih, apalagi dikuliti," kata Nanung.

Baca: Kulon Progo Mulai Distribusikan Air untuk Masjid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement