Ahad 19 Aug 2018 05:21 WIB

Monumen Panser Anoa Jadi Ikon Baru Kota Malang

Monumen Panser Anoa berlokasi di Taman Trunojoyo.

 Anggota TNI Yonif Mekanik 201 Kodam Jaya berjaga menggunakan kendaraan Panser Anoa di Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (14/4). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Anggota TNI Yonif Mekanik 201 Kodam Jaya berjaga menggunakan kendaraan Panser Anoa di Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (14/4). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang memiliki ikon baru sebagai salah satu penanda kota itu. Ia adalah Monumen Panser Anoa yang berlokasi di Taman Trunojoyo di Jalan Trunojoyo, depan Stasiun Kotabaru Malang.

Monumen Panser Anoa yang diserahkan PT Pindad sebagai dana tanggung jawab sosial (CSR) untuk warga Kota Malang kepada pemkot setempat itu dibuka untuk umum secara resmi pada Sabtu (18/8).  

Hadir dalam peresmian Monumen Panser Anoa tesrebut, Direktur PT Pindad (Persero) Abraham Mose, Plt Wali Kota Malang Sutiaji, Sekda Kota Malang Wasto, Pangdiv 2/Kostrad Mayjen TNI Marga Taufiq dan masyarakat Kota Malang. Sebelum peresmian berlangsung acara diawali dengan bersepeda yang menghadirkan sejumlah klub dan keluarga besar Pindad di Kota Malang.

Direktur PT Pindad Abraham Mose memberikan apresiasi kepada Kota Malang berupa monumen Panser Anoa 6 x 6 sebagai wujud karya dan bakti untuk negeri. "Kenapa kami memberikan Panser Anoa 6 x 6? Ini merupakan kebanggaan dari bangsa Indonesia karena diproduksi di dalam negeri oleh putra putri bangsa Indonesia, yakni PT Pindad," kata Abraham.

Panser Anoa sudah digunakan oleh TNI AD. Tidak hanya itu, Panser Anoa juga sudah dipakai oleh pasukan perdamaian PBB. "Oleh karena itu, kami memberikan apresiasi di Kota Malang dengan menampilkan Monumen Anoa 6x6 yang menjadi kebanggaan kita semua," ujarnya

Atas CSR PT Pindad berupa Monumen Panser Anoa tersebut, Plt Wali Kota Malang menyatakan terima kasihnya. "Atas nama Pemerintah Kota Malang kami mengucapkan terima kasih dan kami akan terus menggalang kerja sama dengan semua komunitas untuk membangun soliditas salam satu jiwa. Salam satu jiwa itu mengilhami sikap dan perbuatan kita semua, bahwa kita boleh berbeda apapun, agama, suku, ras, warna kulit, tapi kita adalah merah putih, kita adalah Indonesia," kata Sutiaji.

Dari Malang, lanjutnya, akan berkembang terus bukan hanya di tingkat regional, tapi di kancah dunia internasional. Membangun tidak bisa sendiri, tapi harus dengan konektivitas dan kebersamaan. "Monumen Panser Anoa ini menjadi ikon wisata baru di kota ini, setelah munculnya kampung tematik," ucapnya.

Bagi penumpang kereta api yang baru keluar dari Stasiun Kotabaru, akan langsung melihat panser asli tersebut. Monumen Panser Anoa menjadi lokasi wisata baru sekaligus area berswafoto yang menarik bagi masyarakat.

Selain Monumen Panser Anoa sebagai ikon wisata baru, Kota Malang memiliki ikon wisata berupa kampung tematik, di antaranya Kampung Warna Warni, Kampung Putih, Kampung Biru, Kampung 3G, Kampung Budaya, dan Kampung Keramat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement