Ahad 19 Aug 2018 04:06 WIB

Batik Lebak Diminati Warga Moskow

Batik Lebak dirintis 2016 dan permintaan pasar domestik dan mancanegara meningkat.

Batik Lebak motif Kahuripan Baduy.
Foto: batiklebak.com
Batik Lebak motif Kahuripan Baduy.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Produksi kerajinan batik Lebak Chanting Pradana Desa Bojongleles Kabupaten Lebak, Provinsi Banten diminati masyarakat Moskow. Terutama setelah mengikuti promosi internasional di negara Rusia.

"Kami bangga produksi batik Lebak memasuki pasar Rusia dan banyak permintaan," kata Perajin Batik Lebak Chanting Pradana di Lebak, Umsaroh saat dihubungi di Lebak, Sabtu (18/8).

Dia mengaku kewalahan melayani permintaan masyarakat Moskow. Tingginya permintaan konsumen negara Rusia itu berkat promosi yang difasilitasi Dinas Pariwisata Provinsi Banten tahun 2017.

Produksi kerajinan batik Lebak saat ini meningkat dan berkembang sehingga menyerap lapangan tenaga kerja baru bagi masyarakat. Saat ini, pemuda dan juga ibu rumah tangga dapat bekerja untuk memproduksi kerajinan batik Lebak menyusul tingginya permintaan pasar dunia itu.

Batik Lebak juga memenuhi toko butik batik di wilayah Provinsi Banten. "Kami terus meningkatkan produksi karena berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat perdesaan," ujarnya.

Menurut Umsaroh, produksi batik Lebak yang dirintis 2016 hingga kini permintaan pasar domestik dan mancanegara meningkat. Batik Lebak memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dan berbeda dengan batik-batik lain di Tanah Air.

Desain batik Lebak terdapat 12 motif dan mengandung makna juga filosofi sesuai budaya masyarakat Badui dan budaya masyarakat Kaolotan. Selain itu juga unsur alamnya cukup menganggungkan dunia melalui Tanjung Layar Sawarna.

Dari 12 motif batik Lebak itu antara lain Motif Seren Taun, Motif Sawarna, Motif Gula Sakojor, Motif Pare Sapocong, Motif Kahirupan Baduy, Motif Leuit Sijimat, Motif Rangkasbitung, Motif Caruluk Saruntuy, Motif Lebak Bertauhid, Motif Angklung Buhun, Motif Kalimaya dan Motif Sadulur.

"Kami optimistis produksi kerajinan batik Lebak menembus pasar domestik dan mancanegara," kata Umsaroh yang juga guru Sekolah Dasar itu.

Produksi batik Lebak Chanting Pradana kini menyerap tenaga kerja sekitar 40 orang dan penghasilan mereka rata-rata Rp 800 ribu per pekan. Sedangkan, harga batik Lebak mulai Rp135 ribu hingga Rp1 juta per potong.

Umsaroh mengaku, selama ini omzet pendapatan kerajinan batik Lebak mencapai Rp100 juta per bulan dan kebanyakan konsumen kalangan PNS di lingkungan instansi Pemerintah Kabupaten Lebak dan masyarakat. Di samping itu juga menembus pasar Manado, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, dan DKI Jakarta.

Pemasaran batik Lebak,selain menggunakan media teknologi internet atau daring juga kemitraan dan kerja sama pemerintah daerah, BUMN dan pengusaha. "Kami berharap ke depan batik Lebak bisa merebut pasar dunia sehingga mampu mendngkrak pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement